Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENKES PALESTINA SAMPAIKAN TERIMA KASIH RAKYAT PALESTINA KEPADA MER-C

Rendi Setiawan - Ahad, 10 Januari 2016 - 14:36 WIB

Ahad, 10 Januari 2016 - 14:36 WIB

424 Views

Menteri Kesehatan Palestina, Dr. Jawad Awwad. (Foto: Rendy/MINA)
Menteri Kesehatan <a href=

Palestina, Dr. Jawad Awwad. (Foto: Rendy/MINA)" width="600" height="399" /> Menteri Kesehatan Palestina, Dr. Jawad Awwad. (Foto: Rendy/MINA)

Jakarta, 30 Rab’ul Awwal 1437/10 Januari 2016 (MINA) –  Menteri Kesehatan Palestina, Dr. Jawad Awwad mewakili seluruh masyarakat Palestina menyampaikan rasa terima kasih kepada Medical Emergency Recue – Committee (MER-C) atas inisiatifnya mendirikan Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) di Bayt Lahiya, Gaza Utara.

“Kami segenap elemen rakyat Palestina mengucapka terima kasih kepada MER-C khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya yang telah membantu dan mendukung kami dalam mempertahankan hak-hak kami melalui RS Indonesia ini,” kata Awwad kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Hotel Borobudur, Jakarta, Ahad.

“Sebagai bentuk apresiasi, kami akan mengundang secara khusus MER-C untuk datang ke Ramallah,” imbuhnya.

Upacara serahterima RS Indonesia secara simbolis telah diadakan Sabtu 9/1 malam di Jakarta dari MER-C kepada Menkes Palestina dalam sebuah acara  yang juga dihadiri Wakil Presiden HM Jusuf Kalla dan Menlu RI Retno L. Marsudi.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Pada kesempatan itu, ia mengungkapkan bahwa usaha yang dilakukan lembaga sosial kemanusiaan MER-C adalah sebuah langkah yang sangat mengejutkan dan tidak dapat dibayangkan sebelumnya.

“Usaha masyarakat Indonesia sangat luar biasa, dari negeri yang jauh mereka membangun rumah sakit untuk kami. Padahal, wilayah Gaza sangat terisolasi dari dunia luar. Masuk ke wilayah Gaza juga tidak dapat dipastikan dengan jelas. Tapi dengan terus berusaha, akhirnya berdirilah RS Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, pada 24 Desember lalu, Kementerian Kesehatan Palestina secara resmi membuka RS Indonesia yang memiliki 110 tempat tidur, termasuk 10 di antaranya untuk pelayanan unit gawat darurat.

“Rumah Sakit Indonesia merupakan tambahan cukup penting, dengan fasilitas medis kualitas tinggi untuk melayani rakyat utara Gaza,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qudra kepada Quds Press usai peresmian pembukaan RS Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza Utara.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

RS Indonesia

RS Indonesia yang dibangun dari hasil donasi masyarakat Indonesia sudah beroperasi sejak 24 Desember lalu. RS Indonesia sebagai wujud kepedulian dan bantuan terbaik dari masyarakat Indonesia untuk Palestina.

Pembangunan RS Indonesia dimulai Januari 2009. Dana untuk pembangunan rumah sakit itu 100 persen diperoleh dari sumbangan rakyat Indonesia tanpa bantuan pemerintah dan bantuan asing.

Melalui donasi yang ada dari masyarakat Indonesia, RS Indonesia yang dibangun oleh lembaga medis kemanusiaan MER-C Indonesia bersama relawan dari jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia, dapat memberikan hadiah terbaik sebagai persembahan rakyat Indonesia untuk rakyat Gaza.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

RS Indonesia menempati lahan seluas 16.261 meter persegi yang merupakan wakaf Pemerintah Palestina. Luas bangunan sekitar 10.000 meter persegi.

Rumah sakit itu terdiri dari dua lantai dan ruang bawah tanah. RS Indonesia memiliki 90 ruang rawat inap, 10 ruang instalasi gawat darurat, satu laboratorium, satu ruang radiologi, dan sepuluh ruang perawatan insentif berkapasitas 100-150 pasien.

Fasilitas Rumah Sakit Indonesia di Gaza cukup lengkap, antara lain meliputi aneka peralatan medis berteknologi canggih, seperti alat bedah ortopedi dan CT Scan. (L/P011/P013-P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Timur Tengah
Palestina