Jakarta, MINA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya memproduksi vaksin di dalam negeri untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional.
Belajar dari pengalaman peneliti Universitas Airlangga (Unair) yang berhasil menciptakan vaksin Merah Putih, Budi menyatakan bahwa dibutuhkan berbagai jenis vaksin untuk mendukung ketahanan kesehatan nasional.
“Saya kagum sekali bahwa Unair bisa membuat vaksin. Sejak itu, kita menyadari bahwa vaksin ini penting dan enggak boleh hanya satu. Ketahanan kesehatan kita, kalau satu, itu akan kurang,” kata Menkes Budi melalui keterangan resmi yang dikutip dari InfoPublik.id, Jumat (13/9).
Perubahan iklim yang terjadi saat ini memungkinkan terjadinya perubahan pola transmisi patogen, seperti jamur, bakteri, dan virus, dari hewan ke manusia.
Baca Juga: Ruqyah, Kunci Kesehatan Jiwa dan Kedamaian Hati
Karena itu, diperlukan penelitian dan pengembangan vaksin untuk mengantisipasi pandemi yang disebabkan oleh transmisi patogen. Menkes mengatakan biotis dikaruniai kemampuan untuk memahami mengenai patogen-patogen yang ada di hewan.
“Itu adalah competitive advantages, jadi sudah tahu patogen apa yang ada di hewan. Sehingga, nanti kalau patogennya loncat ke manusia, bikin vaksin seharusnya bisa lebih bagus,” katanya.
Menkes Budi Gunadi baru saja meresmikan fasilitas produksi vaksin Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, Rabu (11/9).
Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia FX Sudirman menyampaikan fasilitas produksi vaksin yang diresmikan merupakan wujud komitmen PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dalam mendukung transformasi kesehatan nasional.
Baca Juga: Bahaya Bullying, Tinjauan Ilmiah dan Perspektif Islam
Ia menjelaskan, PT Biotis bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur dan Unair telah mengajukan penelitian kepada Kementerian Pendidikan, Riset, dan Tekhnologi (Kemendikbudristek) dan sudah disetujui.
“Jadi pendanaan terkait penelitian vaksin dilakukan dengan berkolaborasi bersama Unair dan Kemendikbudristek. Jika vaksin-vaksin tersebut telah teruji secara klinis, pendanaannya akan kami kolaborasikan dengan Kemenkes,” jelas FX Sudirman.
Ia juga menjelaskan vaksin Merah Putih atau INAVAC, hasil kerja sama antara Biotis dan Unair, telah berhasil menginspirasi dan mendorong produksi vaksin dalam negeri.
Selain itu, dalam kolaborasi lain dengan Unair, Biotis juga sedang mengembangkan vaksin rotavirus multi-strain untuk mencegah diare akut pada anak-anak, yang disebabkan oleh infeksi rotavirus.
Baca Juga: Manfaat Susu bagi Kesehatan
Program imunisasi rutin di Indonesia mencakup 14 jenis antigen, diantaranya adalah BCG, Hepatitis B, Difteri ,Tetanus, Pertussis, Hib, OPV, IPV, JE, Measles, Rubella, Rotavirus, PCV dan HPV. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Lakukan Operasi Jantung Robotik untuk Pertama Kalinya