Bekasi, MINA – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, penyakit kusta bukanlah kutukan, melainkan penyakit yang dapat disembuhkan total bila dideteksi dan diobati sejak dini.
“Kusta itu bisa disembuhkan. Obatnya ada dan gratis. Tapi karena stigma, orang takut lapor, takut diejek. Akhirnya terlambat ditemukan, menular, bahkan menyebabkan disabilitas,” ujar Menkes Budi dalam keterangannya kepada Infopublik.id, Kamis (24/7).
Ia menjelaskan, kusta tidak mudah menular dan hanya bisa menyebar melalui kontak erat dan berkepanjangan.
Selama pasien menjalani pengobatan, mereka tidak menularkan penyakit. Pengobatan kusta hanya memakan waktu sekitar enam bulan dan diberikan secara cuma-cuma.
Baca Juga: Sunnah Rasul untuk Sehat? Banyak yang Tahu, Sedikit yang Mau!
“Begitu ada satu kasus kusta ditemukan, keluarga dekatnya langsung diberikan obat pencegahan satu kali minum. Itu cukup untuk memutus rantai penularan,” jelasnya.
Hingga Juni 2025, terdapat 121 kasus baru kusta di Kabupaten Bekasi dengan Case Detection Rate (CDR) sebesar 3,34. Mayoritas merupakan kusta tipe Multibasiler (MB), dan ditemukan enam kasus pada anak-anak menunjukkan masih adanya penularan aktif dalam rumah tangga.
Saat ini, program kusta/">eliminasi kusta di Bekasi mengedepankan kerja kolaboratif antara Puskesmas, rumah sakit, klinik swasta, kader desa, dan organisasi internasional seperti No Leprosy Relief (NLR). []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sakit Bukan Selalu Takdir, Tapi Gaya Hidup yang Diabaikan