Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menkeu Israel Ancam Bangun Permukiman Ilegal Baru Setiap Ada Negara yang Akui Palestina

sri astuti - Kamis, 23 Mei 2024 - 15:52 WIB

Kamis, 23 Mei 2024 - 15:52 WIB

2 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Betzalel Smotrich tiba di rapat kabinet tentang anggaran negara, di Kantor Perdana Menteri di Yerusalem, 23 Februari 2023. (Alex Kolomoisky/POOL)

Yerusalem, MINA – Menteri Keuangan (Menkeu) entitas Israel Bezalel Smotrich hari Rabu (22/5) menyerukan ancaman “tindakan hukuman” untuk mendorong pembangunan puluhan ribu unit rumah dan memperkuat permukiman di Tepi Barat, sebagai balasan untuk setiap negara yang secara sepihak mengakui negara Palestina.

Dikutip dari MEMO, seuran Smotrich ini menyusul pengumuman Irlandia, Norwegia dan Spanyol bahwa mereka akan mengakui Negara Palestina.

Hareetz melaporkan, Smotrich juga menyerukan untuk membatalkan kerja sama Norwegia dan mencabut izin VIP pejabat Otoritas Palestina di penyeberangan, serta menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap mereka dan keluarganya.

Smotrich mengatakan dia tidak akan mentransfer dana pajak yang dikumpulkan Israel atas nama Otoritas Palestina kepada Palestina, “sampai pemberitahuan lebih lanjut”.

Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti 

Dia menambahkan akan membatalkan perjanjian di mana Norwegia seharusnya membantu memfasilitasi transfer pendapatan pajak untuk mencegah keruntuhan keuangan pemerintah.

“Norwegia adalah negara pertama yang secara sepihak mengakui negara Palestina saat ini, dan mereka tidak dapat menjadi mitra dalam hal apa pun yang berkaitan dengan Yudea dan Samaria,” kata Smotrich menggunakan nama Yahudi untuk Tepi Barat yang diduduki.

Irlandia mengumumkan mereka telah mengakui Negara Palestina, dengan Norwegia dan Spanyol akan mengikutinya pada tanggal 28 Mei. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Internasional
Internasional
Palestina