Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menkeu Israel Serukan Perluasan Aneksasi di Seluruh Tepi Barat dan Gaza

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - Selasa, 29 Oktober 2024 - 13:21 WIB

Selasa, 29 Oktober 2024 - 13:21 WIB

18 Views

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich. (Foto: Palinfo)

Tel Aviv, MINA – Menteri Keuangan Israel yang berhaluan kanan ekstrem, Bezalel Smotrich, menyerukan Israel untuk melakukan aneksasi penuh Tepi Barat dan Gaza, mendorong pembangunan pemukiman ilegal Israel baru di wilayah Palestina dan pengusiran warga Palestina.

Berpidato di KTT Timur Tengah, sebuah konferensi di Yerusalem yang diselenggarakan oleh Israel365 News, sebuah media Israel yang ditujukan untuk kaum evangelis Amerika, Smotrich menolak solusi dua negara dan menegaskan bahwa Israel harus dengan tegas menyatakan tidak akan ada negara Palestina. Quds News melaporkan.

Smotrich menyatakan Israel memiliki kedalaman strategis yang sangat sedikit dan tidak dapat membiarkan negara Palestina “menjadi pangkalan Iran,” dengan mengatakan bahwa “mayoritas absolut penduduk Gaza mendukung Hamas dan pembantaian” pada 7 Oktober.

“Mendorong emigrasi warga Palestina adalah solusi yang tepat untuk menetapkan kembali Gaza,” ujarnya.

Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023, beberapa pejabat Israel, termasuk anggota kabinet dan pemimpin permukiman, telah membuat pernyataan yang menghasut dan rasis yang mencerminkan sentimen anti-Palestina.

Pernyataan mereka mencakup seruan agar warga Palestina pindah dari Gaza untuk “menetap kembali” di daerah kantong pantai tersebut.

Pada tanggal 14 November, Smotrich menyatakan: “Saya menyambut baik inisiatif emigrasi sukarela warga Arab Gaza ke negara-negara di seluruh dunia. Ini adalah solusi kemanusiaan yang tepat bagi penduduk Gaza dan seluruh wilayah setelah 75 tahun menjadi pengungsi, kemiskinan, dan bahaya.”

“Negara Israel tidak akan dapat lagi menerima keberadaan entitas independen di Gaza,” tambahnya.

Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina

Pada tanggal 1 Januari, Ben-Gvir dan Smotrich juga menyampaikan migrasi warga Palestina sebagai solusi untuk mengamankan stabilitas yang diperlukan agar warga Israel di selatan dapat kembali.

Pada bulan November 2023, anggota Knesset Danny Danon (Likud) dan Ram Ben-Barak (Yesh Atid) menerbitkan sebuah artikel opini untuk The Wall Street Journal, yang menyerukan agar negara-negara di seluruh dunia menerima sejumlah kecil keluarga Gaza yang telah menyatakan keinginan untuk pindah.

Dalam sebuah artikel di Jerusalem Post, Menteri Intelijen Gila Gamliel dari Likud menegaskan kembali usulan ini. Ia menyebut Gaza sebagai “sarang ekstremisme” dan menyerukan “pemukiman kembali secara sukarela” warga Palestina di luar Jalur Gaza.

Pada akhir Desember 2023, pemimpin gerakan permukiman Israel Nachala, Daniella Weiss, muncul di televisi arus utama yang menyerukan agar warga Palestina dibebaskan dari Gaza.

Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam

Pada bulan Januari, ribuan peserta, termasuk menteri dan anggota parlemen koalisi hadir di Pusat Konvensi Internasional untuk sebuah konferensi yang menyerukan pemukiman kembali Gaza. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara

Rekomendasi untuk Anda