Jakarta, 29 Syawwal 1437/3 Agustus 2016 (MINA) – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah terbukti menjadi pemain penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi bantalan ekonomi saat terjadi guncangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, World Islamic Economic Forum (WIEF) dapat menjadi forum yang mempertemukan pemerintah dan dunia usaha khususnya UMKM.
Untuk meningkatkan peran UMKM dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi, ada tiga langkah yang perlu dilakukan.
Pertama, menekankan pentingnya menghubungkan pemerintah dan pemimpim pasar dengan UMKM, perusahaan start up dan inventor.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Kami harap desentralisasi pertumbuhan dapat memberikan kesempatan lebih bagi UMKM menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam WIEF ke-12, di JCC Jakarta, Selasa (2/8).
Kedua, pemerintah dan dunia usaha harus dapat mengembangkan inovasi. “Inovasi menciptakan nilai, dan tentu saja menekan biaya,” tambahnya.
Salah satu contohnya dalam WIEF ini adalah ideapad, di mana perusahaan pemula bisa bertemu dengan para investor.
Terakhir, pentingnya menjadikan hal-hal tersebut menjadi langkah konkret, kebijakan dan diskusi dapat menguntungkan semua pihak, sehingga UMKM dapat menjadi perusahaan yang menguntungkan.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Misalnya dari seminar masterclass dan networking, orang-orang dapat bertemu, berbisnis dan saling tukar pengalaman, sehingga mereka dapat memperkuat diri dan berkontribusi pada aktivitas ekonomi yang sebenarnya,” tambahnya.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 2-4 Agustus dibuka oleh Presiden Joko Widodo, Selasa.
WIEF merupakan ajang dialog untuk memajukan ekonomi dunia Islam dan global. UMKM, yang menjadi salah satu fokus pertemuan, diharapkan bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi global yang saat ini sedang lesu.
Sebelumnya, KTT WIEF berhasil diselenggarakan di berbagai belahan dunia, termasuk Kuala Lumpur (Malaysia), Islamabad (Paksitan), Kazakhstan, London (Inggris), Kuwait, dan lainnya.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Bagi Indonesia, ini merupakan kali kedua ditunjuk menjadi tuan rumah WIEF setelah menyelenggarakan forum internasional ini tahun 2009. Kali ini TNI mengerahkan 10.150 personel untuk mengamankan jalannya pelaksanaan KTT WIEF. (T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng