Jakarta, MINA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengajak semua pihak untuk mengatasi masalah ketersediaan pangan, masalah stunting dan peningkatan gizi untuk meningkatkan SDM Indonesia di masa depan.
“SDM Indonesia tidak boleh tertinggal dibandingkan dengan negara lain, karena masalah pangan pokok dan tidak tercukupinya gizi untuk anak dan untuk ibu yang mempersiapkan kehamilan atau sedang hamil. Kita harus kerja keras untuk menurunkan stunting yang ditargetkan turun sampai 14 persen pada tahun 2024,” kata Muhadjir yang dibacakan oleh staf khususnya, dalam Konferensi Ketahanan Pangan yang digagas Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII), di Jakarta.
Menko PMK juga menegaskan, komitmen pemerintah untuk membangun kemandirian pangan. Kemandirian pangan sangat penting, maka sekali lagi saya mengajak kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan sekecil apa pun untuk menanam, agar dapat berproduksi untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
“Jangan sampai ada lahan yang kosong, tanamlah sayur-sayuran dan buah-buahan, yang dapat dimanfaatkan untuk asupan gizi anak kita. Kita menanam di manapun bisa tumbuh dan bisa kita panen,” ujar Muhadjir.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Menko PMK juga menyatakan, anak-anak adalah penentu wajah masa depan Indonesia. Kalau anak-anak sehat, cerdas, dan berakhlak mulia, maka bangsa Indonesia akan dapat bersaing dengan negara lain.
“Namun jika anak-anak kita masih banyak yang stunting, gizinya tidak baik, sekolahnya tidak sampai minimal pendidikan menengah, maka sulit bagi kita ke depan untuk bersaing dengan negara-negara maju,” ucapnya.
Menko Muhadjir mengajak KBPII untuk bersinergi bersama Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan seluruh komponen masyarakat untuk menurunkan angka stunting beserta seluruh akar masalahnya dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia. Generasi penerus bangsa yang berkualitas. Ini harus betul-betul harus kita siapkan dengan baik.
Keluarga menurut Muhadjir, memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian pangan pokok, karena keluarga merupakan unit terkecil di dalam masyarakat.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Untuk ketahanan pangan mulailah dari keluarga, dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami buah, sayuran, umbi-umbian dan lain sebagainya termasuk ternak dan ikan, jika memungkinkan, sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beranekaragam secara terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga.
Muhadjir juga meminta kepada Konsorsium Koperasi Ketahanan Pangan, sebagai soko guru perekonomian agar dapat menampung hasil tanaman masyarakat, sehingga roda perekonomian akan terus menguat dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan