Tel Aviv, MINA – Antony Blinken Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengunjungi Israel, Selasa (22/10). Dalam pernyataannya, ia berupaya menghidupkan kembali pembicaraan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza yang terhenti setelah pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Israel.
Kedatangan Blinken ini merupakan kunjungan ke- 11 sejak perang di Gaza yang dimulai 7 Oktober tahun lalu. Namun, upayanya untuk mendamaikan permusuhan tampak rendah.
“Dalam perjalanan ke Israel dan pemberhentian lain di Timur Tengah untuk berdiskusi intensif tentang pentingnya mengakhiri perang di Gaza, mengembalikan sandera ke keluarga mereka, dan meringankan penderitaan rakyat Palestina,” kata Blinken melalui media sosial X sebelum berangkat ke Israel.
Time of Israel melaporkan Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan juga bertemu dengan pejabat tinggi lainnya, termasuk Presiden Isaac Herzog dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Menurut seorang pejabat Departemen Luar Negeri, kunjungan Blinken pada 21-25 Oktober akan menegaskan kembali komitmen AS untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan itu.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar sejauh ini tidak membuahkan hasil, tetapi Washington menegaskan bahwa pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Israel minggu lalu dapat menghasilkan terobosan dalam perundingan. Namun, Hamas mengatakan konflik akan berakhir ketika Israel menghentikan operasi militernya di daerah kantong yang diblokade itu, yang telah menewaskan lebih dari 42.600 orang sejak Oktober lalu.
Amerika Serikat menjadi sekutu utama dalam mendukung Israel melakukan aksi genosida di Gaza dan agresi militer ke Lebanon. Meskipun berbagai kritikan dilayangkan dari komunitas internasional maupun rakyat mereka sendiri, tetapi pemerintahannya tidak bergeming dan terus menyuplai senjata untuk kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel. [An]
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Mi’raj News Agency (MINA)