Washington, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken meminta Israel mengambil langkah mendesak untuk mengekang kekerasan yang dilakukan pemukim kolonial Israel terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Pernyataan Blinken disampaikan melalui panggilan telepon dengan menteri kabinet Israel pada masa perang, Benny Gantz.
“Blinken menekankan kebutuhan mendesak akan langkah-langkah afirmatif untuk meredakan ketegangan di Tepi Barat, termasuk dengan menghadapi meningkatnya tingkat kekerasan ekstremis pemukim,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan persnya, seperti dikutip oleh Wafa, Jumat (17/11).
Kekerasan pemukim Israel telah meningkat secara signifikan sejak dimulainya kampanye genosida Israel di Gaza, rata-rata tiga hingga tujuh insiden per hari, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OHCA).
Baca Juga: Kurang Ajar! Tentara Zionis Israel Kencingi Al-Quran
Komentar Blinken muncul ketika pasukan pendudukan Israel melakukan penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki dan melanjutkan penggerebekan di beberapa rumah sakit besar di Gaza, termasuk Kompleks Medis Al-Shifa, yang memaksa untuk menghentikan operasi di tengah menipisnya bahan bakar yang diperlukan untuk pengoperasian pembangkit listrik.
Prancis juga mengutuk kekerasan yang dilakukan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki dan menyebutnya sebagai “kebijakan teror” yang bertujuan untuk menggusur warga Palestina dan mendesak otoritas pendudukan Israel untuk melindungi warga Palestina dari kekerasan tersebut.
“Mengenai Tepi Barat, saya ingin menyampaikan kecaman keras Perancis atas kekerasan yang dilakukan pemukim terhadap warga Palestina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis Anne-Claire Legendre pada konferensi pers.
“Kekerasan yang mempunyai tujuan yang jelas yaitu pemindahan paksa warga Palestina dan kebijakan teror,” lanjutnya.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam dan Al-Aqsa Hancurkan Tank dan Markas Israel
Ia mengatakan pihak berwenang Israel perlu mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi penduduk Palestina dan memperingatkan bahwa tindakan pemukiman tersebut merugikan solusi dua negara. (T/RE1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel