Menlu AS: Sanksi terhadap Iran Diberlakukan Sepenuhnya

Washington, MINA – Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat (AS) dari Iran yang dikenal dengan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Trump pada Selasa lalu mengatakan dia menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran, dan mengumumkan sanksi ekonomi terhadap Teheran akan dipulihkan dan menyebut pakta 2015 itu berakar pada ‘fiksi’.

Trump mengecam perjanjian yang dibuat di era Presiden Barack Obama itu sebagai lemah, dinegosiasikan dengan buruk, dan ‘gila’. Demikian Washington Post melaporkan.

“Kesepakatan Iran rusak pada intinya. Jika kita tidak melakukan apa-apa, kita tahu persis apa yang akan terjadi,” kata Trump dalam sambutannya di Gedung Putih.

“Hanya dalam waktu singkat, sponsor teror negara terkemuka di dunia akan berada di titik puncak untuk mendapatkan senjata paling berbahaya di dunia,” tambah politikus Partai Republik itu.

Sementara itu, dalam sebuah komentar yang disiarkan oleh Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (9/5), Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan sementara AS keluar dari kesepakatan Iran, Washington akan bekerja dengan para sekutu untuk menemukan solusi yang nyata, komprehensif, dan bertahan lama terhadap ancaman Iran.

AS menekankan, memiliki kepentingan yang sama dengan para sekutu di Eropa dan di seluruh dunia, yaitu untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklirnya.

“Namun upaya kami lebih luas dari hanya sekadar ancaman nuklir dan kami akan bekerja sama dengan mitra kami untuk menghapus ancaman program rudal balistik Iran; untuk menghentikan aktivitas terorisnya di seluruh dunia; dan menghadang kegiatannya yang mengancam di Timur Tengah dan sekitarnya,” kata menteri yang belum lama dilantik itu.

“Selagi kami membangun upaya global ini, sanksi akan diberlakukan sepenuhnya dan akan mengingatkan rezim Iran akan isolasi diplomatik dan ekonomi yang diakibatkan oleh aktivitasnya yang gegabah dan merugikan,” ujarnya. (T/R11/RS2)

Miraj News Agency (MINA)

Comments: 0