Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu. : Bahrain Tetap Dukung Palestina

Hamidah Juariyah - Selasa, 15 September 2020 - 17:04 WIB

Selasa, 15 September 2020 - 17:04 WIB

19 Views ㅤ

Manama, MINA – Menteri Dalam Negeri Bahrain Rashid bin Abdullah Al Khalifa mengatakan, normalisasi dengan Israel akan melindungi kepentingan negaranya dan tetap mendukung Palestina.

Kesepakatan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel adalah dalam kerangka melindungi kepentingan yang lebih tinggi dari Kerajaan Bahrain, yang berarti melindungi entitas negara. Demikian Anadolu Agency melaporkan, Selasa (15/9).

Ia juga menyatakan, Kerajaan Bahrain, sejak awal konflik Palestina-Israel, telah mendukung perjuangan Palestina dan posisi ini masih jelas.

“Kesepakatan normalisasi ini tidak bertentangan dengan posisi Bahrain atas Inisiatif Perdamaian Arab dan keputusan Legitimasi Internasional,” katanya menegaskan.

Baca Juga: Hamas: Palestina Harus Bersatu untuk Pertahankan Tepi Barat

Al Khalifa mengatakan selanjutnya, kesesuaian langkah negaranya dengan  Uni Emirat Arab tidak mengherankan, tetapi lebih menegaskan kedalaman hubungan historis yang erat antara kedua negara bpersaudara.

Pada Jumat, Bahrain menjalin Normalisasi Hubungan dengan Israel, keputusan itu datang satu bulan setelah UEA mengumumkan kesepakatan serupa pada 13 Agustus, dengan pengamat mengatakan Manama mengikuti jejak Abu Dhabi.

Bahrain menjadi negara Arab keempat yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel setelah Mesir pada 1979, Yordania 1994, dan UEA Agustus tahun ini.

Kesepakatan normalisasi telah menuai kecaman luas dari warga Palestina, yang mengatakan kesepakatan semacam itu tidak menguntungkan kepentingan Palestina dan mengabaikan hak-hak mereka.

Baca Juga: Hamas Lepas Delapan Sandera, 110 Tahanan Palestina Bebas dari Penjara Israel

Sementara itu, Otoritas Palestina mengatakan, setiap kesepakatan dengan Israel harus didasarkan pada Prakarsa Perdamaian Arab tahun 2002, dengan menetapkan negara-negara Arab dapat menjalin Normalisasi Hubungan dengan Israel setelah Palestina merdeka. (T/Hju/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sebanyak 43 Jenazah Ditemukan di Gaza Selama 24 Jam Terakhir

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Indonesia
Palestina
Kolom
Palestina