Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Belanda Mundur Usai Usulan Sanksi terhadap Israel Ditolak

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - Sabtu, 23 Agustus 2025 - 17:00 WIB

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 17:00 WIB

20 Views

Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp (foto: Anadolu Agency)
Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp (foto: Anadolu Agency)

Den Haag, MINA – Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp mengundurkan diri setelah usulannya untuk menerapkan langkah-langkah tegas terhadap Israel ditolak oleh mitra koalisi pemerintahannya.

Veldkamp menyatakan, Jumat (22/8), meskipun pemerintah Belanda telah mengambil sejumlah langkah signifikan, ia merasa terdorong untuk melakukan lebih banyak tindakan terkait situasi di Kota Gaza dan Tepi Barat.

Namun, dengan penentangan dari partai VVD dan BBB terhadap langkah-langkah baru, Veldkamp menyatakan tidak lagi yakin dapat melaksanakan rencananya dan memilih mengundurkan diri.

Pengunduran diri ini terjadi setelah Veldkamp berjanji kepada Parlemen Belanda untuk memperkenalkan langkah-langkah yang disebutnya perlu terhadap Israel, sebuah langkah yang tidak ia koordinasikan terlebih dahulu dengan mitra koalisi.

Baca Juga: Indonesia Masuk di Grup Inti Solusi Dua Negara dalam Sidang Majelis Umum PBB

Tidak lama setelah pengunduran diri Veldkamp, partai NSC menarik semua menteri dan sekretaris negara dari kabinet sementara.

Pemimpin NSC dan Wakil Perdana Menteri Eddy van Hijum menyatakan bahwa partainya tidak dapat lagi tetap berada dalam pemerintah dengan kredibilitas, menegaskan, tindakan pemerintah Israel melanggar perjanjian internasional.

Pengunduran diri massal ini membuat sejumlah kementerian kunci, termasuk Dalam Negeri, Pendidikan, dan Kesehatan tanpa kepemimpinan serta menambah ketidakpastian dalam kabinet sementara Perdana Menteri Dick Schoof yang sudah rapuh.

VVD dan BBB mengkritik keputusan NSC sebagai tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Amnesty International: Pengakuan Negara Palestina Tanpa Tindakan Akhiri Genosida adalah “Omong Kosong”

Sementara itu, badan PBB untuk pengungsi Palestina mengonfirmasi pada Jumat (22/8) bahwa kelaparan di Gaza secara sengaja disebabkan oleh pemerintah Israel, setelah dikonfirmasi secara resmi oleh sistem pemantau kelaparan global IPC yang didukung PBB.

Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan hampir 62.300 warga Palestina di Gaza, dengan agresi militernya menghancurkan wilayah tersebut dan menyebabkan kelaparan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Kebudayaan Polandia: Lebih Baik Absen dari Eurovision jika Israel Ikut

Rekomendasi untuk Anda