Washington, 9 Muharram 1436/2 November 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry meminta Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menjaga “status quo” kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur.
Radio Israel melaporkan, dalam panggilan telepon dengan Netanyahu, Jumat, Kerry menyerukan menjaga status quo di kota suci untuk menghindari langkah-langkah provokatif., seperti dilansir Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA). Ahad.
Seorang diplomat tinggi Amerika meminta maaf atas Netanyahu yang disebabkan tindakkannya, pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan identitasnya, itu dalam laporan di Atlantik dengan tegas menyebut perdana menteri Israel dengan sebagai “pengecut”.
“Pernyataan itu sangat memalukan, tidak dapat diterima dan merusak hubungan,” kata Kerry dalam konferensi pers.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Israel menutup kompleks Masjid Al-Aqsha pada Kamis, sesaat penembakan seorang rabi Yahudi ekstrimis di Yerusalem.
Israel membuka kembali Al-Aqsha pada Jumat setelah terjadi aksi bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina, namun larang bagi jamaah Palestina yang laki-laki berusia di bawah 50 tahun boleh memasuki Al-Aqsha.
Pada Jumat, Kerry menelepon Presiden otoritas Palestina, Mahmoud Abbas untuk membahas perkembangan di wilayah Palestina.
Bagi umat Islam, Al-Aqsha merupakan tempat suci ketiga di dunia. Yahudi akan bagi kota tersebut, merujuk ke wilayah seperti “Temple Mount,” mengklaim situs dari kuil Yahudi di zaman kuno.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang 1967 Timur Tengah. Kemudian menganeksasi kota suci itu pada 1980, mengklaim sebagai ibukota negara Yahudi dan memproklamirkannya. Itu merupakan sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Pada September 2000, kunjungan ke lokasi oleh politisi Israel yang kontroversial Ariel Sharon memicu apa yang kemudian dikenal sebagai “Intifadhah al-Aqsha,” rakyat Palestina melawan pendudukan Israel hingga ribuan warga Palestina meninggal. (T/P002/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan