Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu. : Empat WNI Sandera Kapal Naham 3 di Somalia Berhasil Dibebaskan

Nidiya Fitriyah - Senin, 24 Oktober 2016 - 17:29 WIB

Senin, 24 Oktober 2016 - 17:29 WIB

307 Views ㅤ

Jakarta, 23 Muharam 1438/24 Oktober 2016 (MINA) – Sejumlah empat  Warga Negara Indonesia (WNI) Anak Buah Kapal (ABK) Naham 3 yang disandera sejak 26 Maret 2012 telah berhasil dibebaskan pada Sabtu (22/10) bersama 22 sandera lainnya. Demikian Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi dalam pernyataannya di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (24/10).

Berdasarkan rilis Kemlu, WNI ABK tersebut adalah Sudirman (24) dan Adi Manurung (32) asal Medan, Supardi (34) asal Cirebon, Elson Pesireron (32) asal Ambon.

Menlu Retno mengatakan, empat ABK tersebut merupakan bagian dari 26 sandera yang dibebaskan. Mereka bekerja pada kapal Naham 3 yaitu kapal ikan Taiwan yang dioperasikan oleh perusahaan Oman.

Pada Ahad (23/10), sekitar pukul 21.30 wib, keempat sandera dan 22 sandera lainnya telah mendarat di Bandara Nairobi.

Baca Juga: Kemenag: 1.562 Peserta Lulus Uji Kompetensi Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir 2024

Dubes RI Nairobi dan Tim Kemlu yang diketuai oleh Dir PWNI/BHI menjemput keempat sandera tersebut. Tim Kemlu telah berada di Nairobi sehari sebelum ketibaan sandera di Nairobi.

“Kondisi kesehatan ke-4 sandera WNI secara umum sehat,” jelas Menlu Retno.

Menlu RI sudah berbicara langsung melalui telepon dengan salah satu sandera, Sudirman, kemarin malam pada sekitar pukul 21.45.

Rencana selanjutnya, tanggal 24 Oktober akan dilakukan pemeriksaan kesehatan. Diperkirakan akan diperlukan beberapa hari untuk proses pemulihan, sebelum ke-4 sandera WNI tersebut dipulangkan ke Indonesia.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

“Kapal Naham 3 yang dibajak oleh perompak Somalia di sekitar perairan Seychelles pada 26 Maret 2012 tersebut memiliki 29 ABK. Satu orang meninggal dunia pada saat terjadi pembajakan (yaitu kapten kapal).Dua sandera lain meninggal karena sakit pada tahun 2014.

Dari dua yang meninggal tersebut, salah satu diantaranya adalah WNI a.n. Nasirin (34) asal Cirebon akibat sakit Malaria,” tambah Menlu.

Ke 26 ABK yang bebas tersebut berasal dari Filipina, Indonesia, Kamboja, Taiwan, Tiongkok, dan Vietnam.

Pada Januari 2015 Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menlu dan Kepala BIN untuk mengintensifkan upaya pembebasan 4 sandera WNI yang telah disandera sejak tahun 2012.
Keselamatan para sandera merupakan prioritas.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Pembebasan ini berhasil dilakukan setelah melalui proses yang sangat panjang.
Pembicaraan dengan negara asal ABK dilakukan secara sangat intensif
Pemerintah Indonesia juga melakukan koordinasi dan kerjasama dengan beberapa LSM dan organisasi nirlaba internasional, serta dengan dukungan dari PBB.

Kementerian Luar Negeri sejak 2 tahun ini juga telah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga secara rutin, menyampaikan perkembangan dan upaya yang dilakukan Pemerintah

Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih atas kerja sama serta dukungan semua pihak, baik yang didalam negeri (terutama Kepala Badan Intelijen Negara / BIN) maupun yang di luar negeri, yang melibatkan banyak sekali pihak, dalam upaya pembebasan para sandera ABK WNI tersebut. (T/P008/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Kolom
Haji 1445 H
Indonesia