Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan, Pemerintah Indonesia mengharapkan Pemerintah Myanmar segera mengambil langkah-langkah positif untuk memulihkan keamanan dan memberikan perlindungan kemanusiaan secara inklusif.
“Indonesia sedang berupaya mengajak semua pihak yang bertikai di Myanmar untuk segera menghentikan kekerasan, menyusul banyaknya insiden-insiden kemanusiaan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa,” demikian Menlu. dalam pernyataan pers yang diterima MINA, Ahad (3/9).
“Indonesia mendorong semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan, berkontribusi terhadap pemulihan keamanan, serta menghormati hak asasi manusia masyarakat di Rakhine State, termasuk masyarakat Muslim,” ujar Menlu selanjutnya.
Situasi di Rahkine State, menurut Menlu, sangat kompleks. Ia menyampaikan bahwa kerja sama semua pemangku kepentingan diperlukan agar perdamaian, keamanan, stabilitas dan pembangunan inklusif, dapat dilakukan di Rakhine State.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Situasi yang damai, aman, dan stabil di Myanmar, lanjut Menlu, termasuk di Rakhine State, penting untuk mendukung terjaganya stabilitas di ASEAN dan pembangunan yang berkelanjutan di kawasan.
“Indonesia akan lanjutkan kerja sama dengan Myanmar dalam proses rekonsiliasi, demokratisasi, dan pembangunan inklusif, termasuk upaya implementasi rekomendasi laporan Kofi Annan,” kata Menlu.
Selain mengajak semua pihak berdamai, Menlu juga mengatakan, Indonesia sangat mengecam serangan kelompok bersenjata kepada pos polisi dan fasilitas penampungan pengungsi di Maungtaw Rakhine State pada 25 Agustus 2017 yang telah mengharuskan ratusan orang mengungsi dan menyebabkan putaran kekerasan baru.
“Indonesia juga menyesalkan jatuhnya korban, baik korban jiwa maupun luka-luka,” tandasnya. (R/R06/P1)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Mi’raj News Agency (MINA)