Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Iran, Javad Zarif di Jakarta, keduanya membahas berbagai isu, termasuk perdamaian Timur Tengah (Timteng) dan Palestina.
Pada kesempatan tersebut Menlu RI menyampaikan, Indonesia kembali menegaskan posisi prinsip bahwa ingin melihat Timur Tengah sebagai kawasan yang damai, stabil dan sejahtera.
“Indonesia meyakini bahwa tidak akan perdamaian dunia jika tidak ada perdamaian di Timur Tengah,” kata Menlu Retno seusai pertemuan di Jakarta pada Jumat (6/9).
Indonesia juga mengharapkan semua pihak ikut berkontribusi dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah melalui berbagai hal, termasuk melalui dialog.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Adapun mengenai kesepakatan nuklir, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), secara prinsip Indonesia ingin melihat bahwa kesepakatan tersebut masih dapat dijalankan secara penuh dan efektif.
Menanggapi hal tersebut, Zarif meminta bantuan Indonesia untuk mendesak semua pihak terkait untuk mematuhi kesepakatan nuklir yang ditandatangani pada 2015 lalu tersebut.
“Kami ingin Indonesia mendesak semua pihak untuk menerapkan secara penuh JCPOA dan resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2231 yang menjamin program nuklir Iran bertujuan damai dan normalisasi hubungan ekonomi dengan Iran,” kata Zarif.
Perjanjian yang ditantangani oleh negara-negara anggota tetap DK PBB beserta Jerman itu mewajibkan Iran membatasi pengayaan uranium hingga 3,67 persen, jauh dari keperluan mengembangkan senjata nuklir yaitu 90 persen.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Namun, Iran bersumpah akan terus mengurangi komitmennya terhadap JCPOA jika negara-negara penandatangan kesepakatan tersebut tidak membantu Teheran di tengah belenggu sanksi Amerika Serikat.
Sementara itu mengenai Isu Palestina, kedua negara sepakat untuk terus bermitmen membantu perjuangan perdamaian dan kemerdekaan Palestina.
Indonesia secara konsisten menekankan bahwa solusi dua negara merupakan satu satunya solusi jika ingin melihat perdamaian yang lestari. (L/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam