Menlu Indonesia dan Menlu Malaysia Bahas Pendidikan Anak-Anak TKI dan Perbatasan

Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L.P Marsudi menerima kunjungan Menlu Malaysia Saifuddin Abdullah untuk pertama kali setelah pelantikannya, di Gedung Pancasila, Jakarta.

Pada pertemuan tersebut kedua Menlu membahas mengenai perlindungan Warga Negara (), pendidikan bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (), serta perbatasan wilayah Indonesia dan

“Menyampaikan apresiasi atas perubahan kebijakan pemerintahan Malaysia saat ini yang menekankan pentingnya akses pendidikan kepada semua orang termasuk bagi anak-anak TKI,” ujar Menlu Retno setelah melakukan pertemuan bilateral, Senin (23/7).

Menlu Retno mengatakan, mengenai masalah sekolah, saat ini kita sedang menambah Community Learning Center (CLC) yang nantinya akan dibangun di Sabah.

“Nanti kita akan bahas CLC mana lagi yang harus kita tambah. Saya akan berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” ujarnya.

Sementara itu, Menlu Malaysia Saifuddin mengatakan, pihaknya bersedia memfasilitasi keperluan untuk mendirikan sekolah Indonesia di Malaysia yang akan didirikan di sabah untuk anak-anak TKI.

Sementara itu, mengenai batas wilayah, Menlu Retno menjelaskan, Indonesia memiliki batas darat paling panjang, maritim juga paling luas. Indonesia memiliki batas maritim paling luas dengan malaysia, misalnya di Sulawesi, Malaka.

“Batas darat kita sedang menegosiasikan yang namanya border crossing agreement (BCA), kita sepakat bahwa paling tidak dalam 1-2 bulan ini kita bisa akan selesaikan. Kalo BCA ini selesai maka border treat (BT) akan bisa kita mulai. Karena BT tidak akan ada kerja samanya jika BCA belum selesai,”tambahnya.

“Mari kita selesaikan satu persatu. Ada beberapa titik yang kita sepakati, satu di Sulawesi satu di Selat Malaka. Itu mari kita formalkan. Yang sudah kita selesai negosiasikan, mereka sudah setuju, semua mandat penuh akan kita berikan kepada tim teknis,” kata Menlu Retno.

Ia menambahkan, tim teknis yang akan melaporkan langsung mana yang harus didorong. Kemudian akan juga dilakukan koordinasi yang intensif mengenai wilayah batas maritim.(L/R04/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.