Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Inggris Dikritik Keras Gegara Adakan Pertemuan Tertutup dengan Menlu Israel

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - Kamis, 17 April 2025 - 19:07 WIB

Kamis, 17 April 2025 - 19:07 WIB

17 Views

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy (foto: VOA)

London, MINA – Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy menghadapi kritik keras setelah diketahui mengadakan pertemuan tertutup dengan Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, Selasa (15/4).

Middle East Eye melaporkan, pertemuan yang digambarkan sebagai kunjungan “pribadi” oleh Kementerian Luar Negeri Inggris ini memicu kontroversi, terutama karena berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan akibat operasi militer Israel di Gaza yang telah menyebabkan banyak korban sipil dan krisis kemanusiaan.

Pertemuan antara Lammy dan Sa’ar membahas isu-isu utama di Timur Tengah, termasuk konflik di Gaza, negosiasi pembebasan sandera, serta situasi di Iran, Lebanon, dan Suriah.

Meskipun pertemuan tersebut tidak diumumkan sebelumnya kepada media Inggris, Lammy menekankan pentingnya menangani masalah kemanusiaan di Gaza dan isu-isu regional lainnya.

Baca Juga: Jelang Festival Film Cannes, Bintang Hollywood Kecam Diamnya Dunia atas Genosida Israel di Gaza

Pertemuan itu menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk kelompok hak asasi manusia dan anggota parlemen, yang mempertanyakan transparansi dan timing pertemuan tersebut.

Beberapa organisasi, seperti Global Legal Action Network (GLAN) dan Hind Rajab Foundation (HRF), telah mengajukan permohonan kepada otoritas Inggris untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Sa’ar, menuduhnya terlibat dalam kejahatan perang terkait perannya dalam kabinet keamanan Israel dan pernyataan publiknya.

Pertemuan ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel terkait operasi militernya di Gaza. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang. Israel menolak tuduhan tersebut dan tidak mengakui yurisdiksi ICC.

Sementara pemerintah Inggris menyatakan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas isu-isu kemanusiaan dan keamanan. []

Baca Juga: Jerman Desak Gencatan Senjata dan Buka Blokade Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda