![Menteri Luar Negeri <a href=](http://mirajnews.com/id/wp-content/uploads/sites/3/2015/12/IBRAHIM-AL-JAAFARI.jpg)
Irak Ibrahim Al-Jaafari. (Foto: AA)" width="341" height="192" /> Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim Al-Jaafari. (Foto: AA)
Baghdad, 3 Rabi’ul Awwal 1437/14 Desember 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim Al-Jaafari pada Ahad (13/12) menekankan kepada negaranya untuk menjaga hubungan baik dengan Turki melalui dialog.
Saat ini, Pemerintah Irak dan Turki dilanda pertikaian diplomatik terkait penyebaran pasukan Ankara di Irak Utara.
“Kami ingin menjaga hubungan baik dengan Turki dan berkomitmen untuk menemukan solusi politik bagi krisis yang baru-baru ini muncul antara kedua negara,” kata Al-Jaafari pada konferensi pers di ibukota Irak, Baghdad. Anadolu Agency memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Namun demikian, ia menegaskan bahwa kedaulatan Irak adalah “garis merah” yang tidak boleh diseberangi.
Baca Juga: Erdogan: Tidak Ada Kekuatan yang Dapat Paksa Warga Palestina Keluar dari Tanah Airnya
“Kami meninjau sejarah hubungan Irak-Turki dan menegaskan tidak adanya perjanjian keamanan atau nota kesepakatan dengan Turki,” katanya dalam sidang parlemen pada Ahad.
Irak telah mengajukan keluhan resmi kepada Dewan Keamanan PBB tentang penyebaran tentara Turki tersebut.
“Kami juga telah menghubungi anggota DK PBB untuk menjelaskan situasi kami dan menyerukan pertemuan darurat Liga Arab,” katanya.
Sejak Maret, militer Turki telah beroperasi dengan program pelatihan di sebuah kamp dekat kota Bashiqa, timur laut dari Mosul di utara provinsi Nineveh di Irak.
Baca Juga: Iran Seru Dunia Menentang Rencana “Berbahaya” AS-Israel untuk Bersihkan Etnis di Gaza
Program militer Turki bertujuan memberikan pelatihan kepada tentara relawan Irak sebagai bagian dari perang melawan kelompok militan Islamic State (ISIS/Daesh).
Tentara Turki saat ini ditempatkan di kamp, belum ditetapkan status tugas tempur.
Pada 4 Desember, sekitar 150 tentara Turki dan 25 tank dikirim ke kamp untuk mengganti unit pelatihan sebelumnya di wilayah itu.
Penyebaran pasukan itu menyebabkan ketegangan antara Ankara dan Baghdad.
Baca Juga: Balas Netanyahu, Pejabat Saudi Sarankan Warga Israel Pindah ke Alaska, Greenland
Pemerintah Baghdad menuding Turki telah melanggar kedaulatan Irak. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UEA Kecam Pernyataan Netanyahu soal Negara Palestina Berdiri di Arab Saudi