Jenewa, MINA – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menuduh Amerika Serikat memasok senjata yang dilarang secara internasional, seperti bom fosfor putih, ke Israel untuk digunakan meneror warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.
“Kami sayangnya menghadapi situasi di mana Amerika mengirimkan segala jenis senjata, termasuk senjata fosfor dan senjata terlarang, setiap hari dari Siprus atau langsung dari semua pangkalan mereka di seluruh wilayah ke Tel Aviv. Bom-bom semacam itu dijatuhkan terhadap masyarakat Gaza,” kata Amir-Abdollahian kepada wartawan di kota Jenewa, Swiss, pada Rabu (15/11).
Seperti dikutip dari Presstv, dia kemudian mengecam kemunafikan dan kepalsuan Washington dalam menghadapi serangan gencar Israel di Jalur Gaza.
“Amerika sebagian besar berpura-pura seolah-olah sedang mencari pengiriman bantuan kemanusiaan [ke Gaza]; namun pada kenyataannya tidak ada perkembangan besar yang terjadi,” kata diplomat top Iran tersebut.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Amir-Abdollahian juga menampik pernyataan terbaru Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang mengklaim bahwa Washington berusaha meningkatkan jumlah harian truk bantuan menjadi setidaknya 500 truk untuk Gaza.
Dia menyatakan, data menunjukkan antara 25 dan 50 truk saja yang memasuki wilayah Gaza, dua di antaranya sepertiganya adalah air minum dan bukan makanan, obat-obatan atau komoditas pokok.
Menanggapi kunjungan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen ke Jenewa, Amir-Abdollahian mengatakan, diplomat berusia 51 tahun itu, didampingi oleh anggota keluarga dari beberapa tawanan Israel yang ditahan di Gaza, buru-buru datang ke Swiss untuk berperan seolah sebagai korban.
“Dalam pertemuan dengan kepala biro politik Hamas di Doha tiga pekan lalu, [Ismail] Haniyeh menyuarakan persetujuannya untuk segera membebaskan warga sipil yang ditahan oleh Hamas,” katanya.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di wilayah pesisir, termasuk rumah sakit, tempat tinggal, dan rumah ibadah, ke Gaza.
Setidaknya 11.320 warga Palestina telah terbunuh, termasuk 4.650 anak-anak dan 3.145 wanita. Lebih dari 29.000 orang juga menderita luka-luka.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 3.500 warga masih hilang atau tertimbun reruntuhan, termasuk 1.740 anak-anak. (T/R2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional