Menlu Iran: AS Patut Disalahkan, Masuknya Pengungsi ke Asia Barat dan Eropa

Jenewa, MINA – menyalahkan tindakan tidak bertanggung jawab dan tindakan ekonomi yang bersifat memaksa yang dilakukan atas masuknya pengungsi baru-baru ini ke kawasan Asia Barat dan Eropa.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidatonya di Forum Pengungsi Global 2023, yang berlangsung di Jenewa, Swiss, Rabu (13/12), demikian Press Tv.

Ia juga mengatakan, Iran, yang juga terkena sanksi AS, bekerja keras untuk menyediakan layanan dasar bagi lebih dari lima juta pengungsi Afghanistan, banyak di antaranya memasuki negara itu setelah penarikan AS dari Afghanistan yang kacau dan setelah Washington mengambil langkah-langkah ekonomi besar-besaran terhadap negara tersebut.

“Iran telah menyaksikan situasi pengungsi yang paling lama terjadi selama lebih dari 45 tahun, dan setelah perkembangan di Afghanistan pada tahun 2021, Iran kini menjadi tuan rumah bagi populasi pengungsi terbesar di dunia,” katanya.

“Penampungan pengungsi yang murah hati oleh Iran terjadi ketika negara itu sendiri berada di bawah sanksi ilegal AS yang paling parah,” imbuhnya.

Amir-Abdollahian mengatakan pengungsi Afghanistan menikmati layanan kesehatan gratis, pendidikan gratis, serta layanan lainnya di Iran, meskipun hal ini memberikan banyak tekanan pada infrastruktur Iran, termasuk sistem perawatan kesehatan dan jaringan pasokan energi.

Dia menyayangkan kontribusi yang diberikan oleh badan pengungsi PBB, UNHCR, hanya mengkompensasi satu persen dari total biaya untuk mendukung pengungsi Afghanistan di negara tersebut.

“Badan pengungsi harus membantu negara-negara seperti Iran dalam hal biaya menampung pengungsi, dan juga memfasilitasi kepulangan mereka ke negara asal, karena tidak adil dan tidak layak bagi satu negara untuk menanggung seluruh beban sendirian,” katanya. (T/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.