Iran: Penahanan Tanker Berbendera Inggris Untuk Tegakkan Hukum Laut

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. (Foto: IRNA)

Teheran, MINA – Menteri Luar Negeri membela langkah Iran menyita sebuah tanker minyak berbendera Inggris di , dengan mengatakan, langkah itu bertujuan “menegakkan .”

Dalam sebuah tweet pada Sabtu (20/7), Zarif menekankan bahwa “Iranlah yang menjamin keamanan Teluk Persia dan Selat Hormuz.”

Press TV sebelumnya memberitakan kapal tanker dimaksud  menabrak sebuah kapal nelayan, tapi kapal tanker tersebut tidak menanggapi panggilan minta bantuan dari kapal nelayan itu.

“Tidak seperti pembajakan kapal kami di Selat Gibraltar, tindakan kami di Teluk Persia adalah untuk menegakkan hukum maritim internasional,” tweet Zarif yang menyinggung masalah tanker Iran yang beberapa waktu sebelumnya ditahan di Gibraltar oleh Inggris, demikian Press TV melaporkan.

Zarif memaparkan, kapal tanker Stena Impero berbendera Inggris ditangkap Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Jumat (19/7), ketika kapal itu melewati Selat Hormuz dalam perjalanan ke Arab Saudi “karena gagal menghormati aturan-aturan dalam hukum maritim internasional.”

Pada hari Sabtu, Kementerian Luar Negeri Inggris memanggil Kuasa Usaha Iran di London untuk pertemuan darurat memprotes penyitaan kapal tanker itu.

Pemerintah Inggris juga telah memperingatkan kapal-kapal Inggris untuk menghindari Selat Hormuz.

Sementara itu, Jerman dan Perancis mendesak Iran untuk melepaskan kapal tanker itu.

Uni Eropa mengungkapkan keprihatinannya atas penahanan oleh Iran. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.