Muscat, MINA – Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan penyesalannya atas kondisi yang dihadapi Yaman, akibat dari perang enam tahun yang terjadi di negara itu.
Ia menyerukan diakhirinya agresi militer yang dipimpin Arab Saudi dan pencabutan blokade di negara miskin itu.
Zarif membuat pernyataan itu dalam pertemuan dengan Kepala Negosiator Ansarullah Houthi Yaman, Mohammed Abdul-Salam di ibu kota Oman, Muscat, Rabu (28/4), Press TV melaporkan.
Dia menegaskan kembali dukungan Iran untuk solusi politik sebagai satu-satunya jalan keluar dari konflik yang sedang berlangsung di Yaman, gencatan senjata dan pembicaraan intra-Yaman.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Dalam pertemuan tersebut, Abdul Salam juga memuji dukungan Iran untuk rakyat Yaman dan memberi pengarahan kepada Zarif tentang perkembangan terbaru di negara tersebut.
Didukung oleh sekutunya, Arab Saudi menginvasi Yaman pada Maret 2015 untuk memulihkan pemerintah yang didukung Riyadh di negara itu.
Sejak itu, beberapa upaya perundingan damai gagal mengakhiri konflik.
Enam tahun setelah perang, lebih dari setengah populasi Yaman yang berjumlah 30 juta sekarang menghadapi berbagai tingkat kerawanan pangan, dengan tiga juta anak menderita kekurangan gizi akut.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Lebih dari 100.000 nyawa telah hilang sejak Arab Saudi dan sekutunya melancarkan perang di Yaman, menurut perkiraan oleh Proyek Data Peristiwa dan Lokasi Konflik Bersenjata (ACLED) yang berbasis di AS, sebuah organisasi penelitian konflik nirlaba. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)