Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Israel akan Kunjungi Bahrain Buka Kedutaan

Rendi Setiawan - Kamis, 3 Desember 2020 - 18:02 WIB

Kamis, 3 Desember 2020 - 18:02 WIB

2 Views

Tel Aviv, MINA – Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan pada Rabu (3/12) bahwa dia bermaksud untuk mengunjungi Manama, ibu kota Bahrain, dalam waktu dekat untuk membuka Kedutaan Besar Israel di negara itu.

Hal itu diungkapkan Ashkenazi dalam konferensi pers bersama Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata Bahrain, Zayed bin Rashid Al Zayani di Tel Aviv.

“Saya berniat mengunjungi Manama segera untuk membuka Kedutaan Besar Israel di Bahrain dan untuk mengejar pembicaraan yang berkelanjutan,” kata Ashkenazi.

“Kami sedang mengupayakan realitas baru untuk wilayah kami yang telah banyak mengalami konflik,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Sementara itu, Menteri Al Zayani menyambut baik rencana kunjungan Menlu Israel dalam waktu dekat itu.

“Kami menantikan kehadiran Anda dan warga Israel di Bahrain.  Kami ingin segera menerbangkan pesawat ke Israel,” kata Al Zayani.

Pada Selasa (2/12), delegasi kabinet dari Bahrain tiba di Israel sebagai bagian dari proses normalisasi yang sedang berlangsung antara kedua negara.

Kunjungan itu dilakukan kurang dari dua pekan setelah Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif bin Rashid Al-Zayani tiba di Israel pada kunjungan resmi pertamanya ke negara itu sejak Manama menjalin hubungan diplomatik dengan Tel Aviv pada September.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Bahrain menjadi negara Arab keempat yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, setelah Mesir pada 1979, Yordania pada 1994, dan Uni Emirat Arab pada Agustus 2020.

Kesepakatan normalisasi yang ditengahi AS baru-baru ini yang ditandatangani oleh UEA dan Bahrain telah menuai kecaman luas dari Palestina, yang mengatakan perjanjian tersebut mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani tujuan mereka. (T/R2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda