Tel Aviv, 8 Ramadhan 1435/6 Juli 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman mengecam rencana Perdana Menteri Benjamin Natanyahu untuk mengadakan gencatan senjata dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan.
Lieberman mengkritik kebijakan “boss-nya”, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu itu yang disebutnya adalah”kesalahan serius,” demikian dilaporkan Media MEMO yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Tatkala mengunjungi sebuah pemukiman Israel dekat Jalur Gaza, Lieberman mengatakan, “saya keberatan dengan langkah Perdana Menteri, kami membuat kesalahan serius. Pesan yang ‘tenang akan bertemu dengan tenang’ adalah salah kaprah.”
“Kita perlu menempatkan tangan kita pada mereka yang mendukung dan mendorong teror, ini termasuk Khaled Mesh’al dan Ismail Haniyeh Mereka perlu tahu bahwa mereka adalah target kami.”
Baca Juga: Satu Tentara Israel Tewas, Lima Lainnya Luka-Luka di Jenin
Lieberman mengkritisi kebijakan Netanyahu mengenai Hamas, dengan menambahkan, “sementara kita berbicara tentang gencatan senjata, Hamas terus mengembangkan rudal yang dapat mencapai Tel Aviv, Semua yang kita lakukan adalah menunda masalah dan tidak mencari solusi,” tegasnya.
Lieberman memperingatkan, gencatan senjata akan memberikan Hamas waktu untuk mengembangkan kemampuan persenjataannya.
“Mengabaikan masalah atau takut dengan masalah itu akan membawa kita pada situasi di mana Hamas akan dapat ribuan rudal yang akan dapat ditembakkan pada kami, bukan ratusan,” katanya.
“Kami tidak bisa menerima situasi di mana Hamas mengontrol keadaan dan menentukan, pemerintah persatuan Palestina dibentuk, sementara semua yang kita lakukan adalah hanya merespon,” tambahnya.
Baca Juga: Agresi Pendudukan Israel di Tepi Barat Masih Berlanjut
Dia juga meminta lobi pro-Israel di AS untuk membantu mempengaruhi kebijakan Amerika mengenai hal ini.
Untuk menarik simpati pemerintah dan rakyat AS, Lieberman memaparkan, salah satu pemukim Israel yang ‘ditemukan tewas’ di Tepi Barat beberapa hari yang lalu, adalah pemegang paspor AS. “Kami sedang menunggu lobi-lobi Yahudi di AS untuk bersikap tentang ikhwal ini,” tuturnya. (T/P012/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sembilan Negara Bentuk ‘Kelompok Den Haag’ untuk Dukung Palestina