Gaza, MINA – Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengusulkan rencana untuk mengalahkan gerakan perlawanan Palestina Hamas di Gaza berdasarkan perbaikan ekonomi.
Dalam pidatonya di International Institute for Counter-Terrorism Conference, Lapid mengatakan: “Kita perlu memulai proses ekonomi yang besar dan bertahun-tahun untuk keamanan” MEMO melaporkan, Senin (13/9).
Dia mengatakan, menduduki kembali Gaza atau serangan berulang Israel bukanlah cara terbaik untuk menangani Gaza dan untuk menetralisir Hamas serta kelompok perlawanan lainnya.
“Itu adalah dua pilihan yang buruk. Itu bukan kenyataan yang bisa kami terima,” katanya.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Israel seharusnya tidak berbicara langsung dengan Hamas,” tambahnya.
“Israel tidak berbicara dengan organisasi teroris yang ingin menghancurkan kita. Kita tidak perlu memberi tahu warga Gaza di setiap kesempatan: Hamas membawa Anda ke kehancuran. Tidak ada yang akan datang dan menginvestasikan uang nyata, dan tidak ada yang akan mencoba membangun ekonomi di tempat di mana Hamas menembak dan bahwa Israel menyerang secara teratur,” ujar Lapid.
“Posisi kekuatan kita memungkinkan untuk memulai alih-alih duduk dan menunggu putaran berikutnya,” ujarnya dengan bersumpah Israel akan membebaskan tentaranya yang ditahan sebagai tawanan perang oleh perlawanan Palestina di Gaza sebagai bagian dari rencananya.
Rencana tersebut, katanya, terdiri dari dua tahap. Pertama terkait dengan perbaikan kondisi kemanusiaan di Gaza dengan masyarakat internasional memastikan Hamas berhenti mempersenjatai diri dan menyelundupkan senjata serta menghentikan dananya.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
“Sistem kelistrikan akan diperbaiki, gas akan terhubung, pabrik desalinasi air akan dibangun, perbaikan signifikan pada sistem kesehatan dan pembangunan kembali infrastruktur perumahan dan transportasi akan dilakukan. Sebagai gantinya, Hamas akan berkomitmen untuk diam jangka Panjang,” jelasnya.
“Otoritas Palestina akan mengontrol penyeberangan Gaza kecuali Rafah, yang dikendalikan oleh Mesir,” kata Lapid seraya mencatat Kairo sangat penting untuk proses ini. Setelah hasil positif jangka panjang, Israel akan memberikan kemerdekaan energi Gaza.
Jika tahap pertama berhasil, tahap kedua akan melihat perubahan ekonomi Gaza, pembangunan pelabuhan pulau buatan di lepas pantai, dan hubungan transportasi dengan Tepi Barat.
Jerusalem Post melaporkan, Lapid mengatakan, tahap ini akan mempromosikan proyek-proyek ekonomi dengan Israel, Mesir, dan PA, termasuk zona industri di dekat persimpangan Erez yang dikendalikan Israel, dengan investasi internasional dari UE, AS, IMF, Bank Dunia, dan UEA, Jerusalem Post melaporkan .
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Lapid mengklaim, rencana ini akan memperkuat PA yang akan bertanggung jawab atas pengelolaan sipil Jalur Gaza.
“Di Gaza, kita bisa, dan kita harus bertindak sekarang,” tegasnya, menambahkan dia telah membahas rencana tersebut dengan para pemimpin di Mesir dan negara-negara Teluk, serta Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, dan Uni Eropa. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara