Berlin, MINA – Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengumumkan bahwa ia akan mengunjungi Ankara pada Sabtu (26/10) untuk membahas operasi militer Turki di timur laut Suriah.
Berbicara kepada anggota parlemen di Jerman tentang Timur Tengah pada Kamis (24/10), Maas mengkritik operasi militer Turki melawan YPG di Suriah utara, dengan menggarisbawahi pentingnya dialog antara Ankara dan Berlin, demikian Anadolu Agency melaporkan.
“Akan lebih baik untuk berbicara satu sama lain daripada berbicara tentang sesuatu yang lain, oleh karena itu saya akan melakukan perjalanan ke Ankara pada hari Sabtu mendatang,” katanya,
Politisi Sosial Demokrat itu menyatakan keprihatinan atas perlindungan penduduk sipil di timur laut Suriah, stabilitas di kawasan itu, dan pembicaraan yang dipimpin PBB untuk solusi politik, guna mengakhiri perang saudara delapan tahun yang menghancurkan Suriah.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Sementara, pemerintah koalisi konservatif Jerman, Kanselir Angela Merkel mengakui kekhawatiran keamanan Ankara di wilayah itu, tetapi mengkritik serangan militer Turki di Suriah barat laut.
Ia mengklaim bahwa itu mungkin mengarah pada krisis kemanusiaan dan memperdalam ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Turki dan AS mencapai kesepakatan pada 17 Oktober untuk menghentikan operasi selama 120 jam yang memungkinkan penarikan pasukan Kurdi YPG dari zona aman yang direncanakan.
Pada Selasa (22/10), Turki juga mencapai kesepakatan dengan Rusia mengenai rencana 10 poin untuk menciptakan zona aman bebas teror di Suriah utara dan mereka menegaskan kembali komitmennya pada kesatuan politik dan integritas wilayah Suriah.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Menurut perjanjian itu, YPG akan mundur 30 kilometer dari perbatasan Turki dalam waktu 150 jam dan pasukan keamanan Turki dan Rusia akan melakukan patroli bersama di sana. Turki menganggap YPG terkait dengan PKK dan keduanya sebagai organisasi teroris. (T/Hju/Ais/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant