Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Konfirmasi Penyanderaan 7 ABK WNI di Filipina Selatan

Rudi Hendrik - Jumat, 24 Juni 2016 - 16:00 WIB

Jumat, 24 Juni 2016 - 16:00 WIB

436 Views

Sejumlah anak buah kapal (ABK) WNI korban sandera militan Abu Sayyaf, berjabat tangan dengan perwakilan Pemerintah saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 1 Mei 2016. Sepuluh orang ABK yang hampir satu bulan ditawan akhirnya dibebaskan lewat jalan negosiasi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Jakarta, 19 Ramadhan 1437/24 Juni 2016 (MINA) – Menlu RI Retno Marsudi pada pagi ini memberikan konfirmasi penyanderaan kembali Awak Buah Kapal (ABK) WNI dari kapal bendera Indonesia tugboat Charles dan kapal tongkang Robby di laut Sulu Filipina Selatan.

“Setelah berkomunikasi dengan sejumlah pihak di Indonesia dan Filipina, pada tanggal 23 Juni 2016 sore kami dapat konfirmasi bahwa telah terjadi penyanderaan terhadap ABK WNI kapal Tug Boat Charles 001 dan kapal Tongkang Robby 152” kata Retno melalui pernyataan Kemenlu yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menlu menyampaikan penyanderaan terjadi di laut Sulu dalam 2 tahap pada 20 Juni 2016, yaitu pertama sekitar pukul 11.30 (waktu setempat) dan sekitar 12.45 (waktu setempat), oleh dua kelompok bersenjata yang berbeda. Pada saat terjadi penyanderaan kapal membawa 13 orang ABK WNI, 7 disandera dan 6 lainnya dibebaskan.

“Saat ini keenam ABK yang dibebaskan dalam perjalanan membawa kapal kapal TB Charles 001/ TK Robby 152 menuju ke Samarinda,” sebut Menlu Retno.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Lebih lanjut Menlu RI menegaskan bahwa, Pemerintah Indonesia mengecam keras terulangnya penyanderaan terhadap WNI oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan. “Kejadian yang ketigakalinya ini sangat tidak dapat ditoleransi,” tegas Menlu RI.

Menlu RI juga menyampaikan bahwa Pemerintah akan melakukan semua cara yang memungkinkan, untuk membebaskan para sandera. Keselamatan ketujuh WNI merupakan prioritas.

Pemerintah Indonesia meminta kepada Pemerintah Filipina untuk memastikan keamanan di wilayah perairan Filipina Selatan sehingga tidak mengganggu kegiatan ekonomi kawasan sekitar. Dalam kaitan ini Pemerintah Indonesia siap untuk memberikan kerjasamanya.

Pagi ini dilakukan rapat koordinasi di kantor Menko Polhukam, melibatkan semua pihak terkait untuk mengambil langkah secara terukur, cepat dan aman dalam upaya pembebasan ketujuh sandera tersebut.(L/R04/R02)

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Sebanyak 40 warga negara Indonesia (WNI) dan satu warga negara asing (pasangan WNI) kembali berhasil dievakuasi dengan selamat dari Lebanon dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Senin (7/10/2024) (Foto: Infomed Kemlu RI)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Menlu Retno dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi untuk Masa Depan di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat, Senin (23/9/2024) (foto: Infomed Kemlu RI)
Internasional