Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Kuba: Netanyahu Berbohong Soal Nuklir Iran Selama 30 Tahun

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - Rabu, 2 Juli 2025 - 00:02 WIB

Rabu, 2 Juli 2025 - 00:02 WIB

56 Views

Reaktor Nuklir Dimona, Israel (Israelhayom)

Havana, MINA – Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berbohong selama lebih dari tiga dekade terkait program nuklir Iran. Tuduhan tersebut disampaikan melalui unggahan di akun X miliknya pada Selasa (1/7).

“Netanyahu dan para pendukungnya sudah berbohong selama 30 tahun lebih tentang Iran yang diduga memiliki senjata nuklir,” tulis Rodriguez. Ia menambahkan, tujuan sebenarnya dari rezim Zionis adalah menghancurkan Iran dan melibatkan Amerika Serikat dalam konfrontasi militer terhadap negara yang selama ini mendukung perjuangan Palestina.

Iran telah berulang kali membantah tudingan bahwa mereka tengah mengembangkan senjata nuklir. Teheran menegaskan bahwa program nuklirnya murni bertujuan untuk energi terbarukan. Namun, Israel terus menolak klaim tersebut.

Ketegangan memuncak pada 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Iran dengan dalih menghancurkan program nuklir sipil Teheran. Serangan itu menyebabkan lebih dari 900 korban jiwa, termasuk komandan militer senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

Baca Juga: Karhutla Dekat Madrid, Satu Orang Tewas

Sebagai respons, Iran meluncurkan Operasi True Promise III, serangkaian serangan rudal dan pesawat nirawak ke berbagai target strategis di wilayah pendudukan. Perang terbuka ini berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata.

Namun, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi menyatakan keraguannya terhadap kepatuhan Israel pada gencatan senjata. “Republik Islam Iran siap sepenuhnya untuk memberikan tanggapan yang tegas jika Israel kembali melakukan agresi,” tegas Mousavi.

Ketegangan antara kedua negara menunjukkan bagaimana isu program nuklir terus menjadi pemicu konflik di kawasan Timur Tengah, dengan dampak luas bagi stabilitas global. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 66 Orang Masih Dinyatakan Hilang Pasca Banjir Bandang di Uttarakhand India

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Tausiyah
Dunia Islam