Kuwait City, 18 Dzulqa’dah 1435/13 September 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Kuwait Syaikh Sabah al-Khaled al-Hamad al-Sabah, pada Ahad (14/9), dijadwalkan berkunjung ke Ramallah, Palestina, YANG merupakan kunjungan resmi pertama dari pejabat Kuwait sejak 1967.
Kunjungan tersebut merupakan undangan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Kuwait Khaled al-Jarallah, dalam konferensi pers Sabtu (13/9) yang disiarkan Wattantv menyatakan, kunjungan ke wilayah Palestina itu dalam kerangka langkah-langkah Kuwait untuk menyatukan langkah bersama bangsa Arab.
“Kuwait mencoba menjalin hubungan dan memberikan kontribusi bagi Palestina,” ujar Jarallah, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Hezbollah Serang Pangkalan Utama Militer Israel di Tel Aviv
Kedutaan Besar Palestina dibuka kembali di Kuwait setelah 22 tahun penutupan, karena adanya tuduhan PLO mendukung invasi Irak ke Kuwait.
Sementara itu, para pejabat Palestina menyebut kunjungan itu sangat penting sebagai kunjungan pertama sejak 1967, dan setelah bertahun-tahun boikot Kuwait sebagai akibat dari Perang Teluk.
Menlu Kuwait al-Hamad al-Sabah dalam kunjungannya ke Ramallah, dijadwalkan bertemu Presiden Mahmoud Abbas, dan pejabat lainnya, serta akan menandatangani kesepakatan bilateral.
“Kesepakatan Kuwait-Palestina pada tingkat menteri luar negeri kedua negara, dan penandatanganan nota konsultasi politik koordinasi bersama secara permanen antara kedua negara, dan kerja sama umum di semua tingkatan,” ujar juru bicara Kemlu Kuwait.
Baca Juga: Isi Surat Persembahan Hezbollah untuk Keluarga Para Martir
Juru bicara menambahkan, Kuwait mendukung sepenuhnya rekonsiliasi Otoritas Palestina dengan Hamas, dan mengharapkan kunjungan tersebut dapat memberikan kesempatan bagi pejabat Kuwait bertemu dengan saudara-saudaranya di Palestina, dan berbicara dengan mereka tentang masalah-masalah mereka.
Tidak ada alternatif bagi saudara-saudara di Palestina, kecuali meningkatkan koordinasi dan kesatuan bangsa Palestina, imbuhnya.
Jurubicara menekankan bahwa Kuwait tidak akan berhenti memberikan bantuan kepada saudara-saudaranya di Palestina, baik bantuan dan dukungan kepada Otoritas Palestina, maupun bantuan untuk rekonstruksi Gaza.
Sebelumnya, Emir Kuwait Syaikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah mendapat gelar ‘Pemimpin Kemanusiaan’ dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Selasa (9/9), atas dedikasinya dalam bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Suriah.
Baca Juga: Pasukan Israel Serang Ibu Kota Suriah
PBB menilai Emir Kuwait selama ini telah menunjukkan tindakan luar biasa dari kebaikan manusia dan kemurahan hati dalam mendukung bantuan kemanusiaan di negara-negara krisis di seluruh dunia. (T/P4/R03).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Israel terhadap Pasukan PBB ‘Kejahatan Perang’