Damaskus, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir, Sameh Shoukry, bertemu dengan Presiden Suriah Bashar Al-Assad di Suriah pada Senin (27/2), sebagai tanda terbaru dari hubungan yang menghangat antara Damaskus dan negara-negara Arab setelah bertahun-tahun terisolasi.
“Tujuan kunjungan ini terutama untuk kemanusiaan, dan untuk menyampaikan solidaritas kami – dari kepemimpinan, pemerintah dan rakyat Mesir kepada rakyat Suriah,” kata Shoukry kepada wartawan di Damaskus seperti dikutip Middle East Eye.
Kunjungan tersebut dilakukan setelah delegasi senior Arab berkumpul di Suriah pada Ahad (26/2) untuk melakukan pembicaraan dengan Assad tentang membawa negara itu kembali ke dalam kelompok regional.
Tawaran diplomatik telah muncul setelah dua gempa dahsyat yang melanda Suriah dan negara tetangga Turki awal bulan ini.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Gempa bumi 6 Februari telah menewaskan lebih dari 5.900 orang di Suriah, sebagian besar dari mereka di barat laut yang dikuasai pemberontak. Di Turki, korban tewas mencapai lebih dari 44.000. Kedua angka tersebut diperkirakan akan meningkat.
“Mesir berharap dapat memberikan lebih banyak bantuan gempa dalam koordinasi penuh dengan pemerintah Suriah, setelah menyumbangkan sekitar 1.500 ton bantuan sejauh ini,” kata Shoukry, berdiri di samping Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mikdad.
Menlu Suriah Faisal Mekdad menyambut baik langkah Mesir tersebut.
“Ketika menteri luar negeri Mesir datang ke Damaskus, dia datang ke rumahnya, rakyatnya, dan negaranya,” kata Mikdad. (T/R6/R1)
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas