Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Mesir dan PM Palestina Gelar Konferensi Pers di Perbatasan Rafah

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - Senin, 18 Agustus 2025 - 23:01 WIB

Senin, 18 Agustus 2025 - 23:01 WIB

25 Views

Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa dan Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdel Ati menggelar konferensi pers bersama di perbatasan Rafah, Senin (18/8/2025) (foto: Wafa)
Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa dan Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdel Ati menggelar konferensi pers bersama di perbatasan Rafah, Senin (18/8/2025) (foto: Wafa)

Rafah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa dan Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdel Ati menggelar konferensi pers bersama di perbatasan Rafah, Senin (18/8).

Mustafa menegaskan, agresi Israel yang sedang berlangsung tidak dapat dijadikan alasan bagi pihak manapun, baik lokal maupun internasional, untuk memberlakukan pengaturan sepihak atas Jalur Gaza.

Ia menekankan, Gaza adalah bagian tak terpisahkan dari Negara Palestina, dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina dan pemerintah Palestina sebagai badan eksekutif resmi yang berwenang mengelola urusan Gaza, sebagaimana di Tepi Barat.

PM Palestina mengumumkan rencana pembentukan komite sementara untuk mengelola urusan Gaza pascaperang, yang berada di bawah otoritas pemerintah Palestina.

Baca Juga: Sejak Ahad Pagi, Pasukan Zionis Hancurkan Lebih dari 50 Bangunan di Gaza

“Ini bukan entitas baru, melainkan reaktivasi institusi Negara Palestina sesuai hukum dasar dan keputusan KTT Arab serta lembaga internasional,” ujarnya.

Mustafa juga menegaskan bahwa pemerintah siap memikul tanggung jawab penuh terhadap rakyat di Gaza, termasuk layanan pendidikan, kesehatan, air, dan listrik, bekerja sama dengan Mesir, negara-negara sahabat, serta lembaga internasional.

Ia memuji sikap tegas Mesir di bawah Presiden Abdel Fattah al-Sisi yang menolak upaya pemindahan paksa rakyat Palestina dan terus mendukung rekonstruksi Gaza.

Selain itu, Mustafa menuntut komunitas internasional lebih aktif menekan Israel agar segera membuka akses bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Enam Warga Palestina Meninggal Kelaparan di Gaza dalam 24 Jam Terakhir

Menurutnya, penutupan perlintasan Rafah dan blokade ribuan truk bantuan adalah bukti bahwa Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata untuk melemahkan rakyat Palestina dan mencegah berdirinya negara Palestina yang merdeka dan bersatu. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Oposisi Utama Finlandia Desak Pemerintahnya Akui Negara Palestina

Rekomendasi untuk Anda