Kairo, 5 Syawwal 1437/10 Juli 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry melakukan kunjungan ke Israel pada Ahad (11/7/2016) untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu guna membicarakan kembali proses perdamaian Israel-Palestina.
Ini merupakan kunjungan resmi pertama Mesir ke Israel sejak tahun 2007, dalam kaitan pembicaraan damai antara Israel dan Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Kemenlu Mesir mengatakan, kunjungan Shoukry adalah bagian dari dorongan oleh pemerintah Kairo untuk memulai kembali pembicaraan damai antara Palestina dan Israel.
“Keadaan saat ini masih belum stabil dan belum berkelanjutan,” katanya, Anadolu Agency menyebutkannya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Shoukry sebeleumnya telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Palestina di Ramallah bulan lalu.
Pada konferensi pers sebelum pertemuan mereka, Netanyahu mengatakan kesepakatan perdamaian 1979 antara Israel dan Mesir adalah “landasan stabilitas regional”.
Ia juga menyambut ajakan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi untuk pembicaraan damai baru dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Sementara Israel telah menolak inisiatif Perancis untuk konferensi perdamaian, dan lebih membuka tawaran kepada Mesir untuk menjadi tuan rumah pembicaraan damai bilateral berdasarkan Inisiatif Perdamaian Arab. Israel berharap akan adanya pengakuan Israel oleh negara-negara Arab.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Bulan lalu, Netanyahu mengatakan bahwa ia tidak akan menerima syarat utama inisiatif ini bahwa Israel akan menarik diri dari tanah yang diduduki selama perang Arab-Israel 1967, termasuk Yerusalem Timur (Al-Quds).
Mesir adalah negara Arab pertama yang mengakui Israel setelah menandatangani perjanjian perdamaian dengan negara Yahudi itu pada tahun 1979. (T/P4/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza