Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu OKI Kecam Rencana Israel Kuasai Penuh Jalur Gaza

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 6 jam yang lalu

6 jam yang lalu

0 Views

Jakarta, MINA, – Para menlu OKI mengecam rencana kontrol militer Israel penuh atas Jalur Gaza. Pernyataan bersama yang disampaikan Ahad (10/8) sebagai penolakan tegas terhadap pengumuman Israel tersebut.

“Kami menganggap pengumuman ini sebagai eskalasi yang berbahaya dan tidak dapat diterima, pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional. Dan, upaya mempertahankan pendudukan ilegal dan memaksakan keadaan/fakta di lapangan dengan kekerasan, yang bertentangan dengan legitimasi internasional,” kata pernyataan itu.

Menlu RI Sugiono dalam pernyataannya menilai rencana itu kelanjutan pelanggaran berat, termasuk pembunuhan, kelaparan, dan pemindahan paksa. Ia juga menyinggung aneksasi dan terorisme pemukim yang dapat dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Tindakan-tindakan tersebut melenyapkan peluang perdamaian, melemahkan upaya regional dan internasional menuju de-eskalasi dan penyelesaian konflik secara damai, serta memperparah pelanggaran berat terhadap rakyat Palestina yang telah menghadapi agresi dan blokade komprehensif selama hampir dua tahun,” ucapnya.

Baca Juga: Aksi Teatrikal ‘Serangan Umum Surakarta’ Warnai CFD Bundaran HI

Menlu RI dan para menlu Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menuntut penghentian segera israel/">agresi Israel terhadap Jalur Gaza. Mereka juga menyerukan diakhirinya pelanggaran terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.

Israel diminta segera mengizinkan bantuan kemanusiaan skala besar masuk tanpa syarat ke Jalur Gaza. Bantuan mencakup makanan, obat-obatan, dan bahan bakar serta kebebasan operasional lembaga internasional.

Pernyataan itu juga mendukung upaya Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat mencapai gencatan senjata dalam konflik terkini. Upaya tersebut termasuk kesepakatan pertukaran tahanan dan sandera sebagai langkah awal menuju de-eskalasi.

Menlu RI menegaskan langkah ini untuk mengurangi penderitaan rakyat Palestina dan mengakhiri agresi. Ia menyebut dukungan internasional penting bagi penyelesaian konflik secara damai. []

Baca Juga: BNPB: Kekeringan Dominasi Laporan Bencana, Puncak Musim Kemarau

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda