Gaza, 29 Dzulhijjah 1436/13 Oktober 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Palestina, Riad al-Malki, Senin (12/10) menuduh Israel berusaha untuk memicu “intifada ketiga,” lewat kekerasan yang berkobar lagi di Al-Quds, Tepi Barat dan Jalur Gaza.
“Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin menghasut intifada ketiga. Dia ingin menghindari masalah yang ia hadapi di arena politik dan diplomatik, di mana ia telah gagal total,” kata Malki kepada AFP di Wina.
Malki mengatakan, Netanyahu telah melakukan kesalahan besar dengan “melanggar status quo” kompleks Al-Aqsha di Yerusalem Timur, salah satu situs suci umat Islam dan situs paling suci dalam Yudaisme, demikian laporan World Bulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Situs ini telah menjadi titik utama dalam konflik dan sering terjadi bentrokan antara polisi dan pemuda Palestina.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Malki memperingatkan, “Netanyahu memperluas wilayah konflik dari satu titik dengan Palestina yang selalu memiliki kemungkinan mencapai solusi politik, menjadi perang tak terbatas dengan umat Islam di seluruh dunia”.
Dia menyerukan Israel untuk bertindak “sesuai dengan hukum internasional”, katanya.
Tindakan kekerasan terbaru, melibatkan 18 penusukan terhadap orang Israel oleh Palestina, serangan udara Israel di Gaza dan bentrokan mematikan, telah mendorong upaya diplomatik internasional untuk meredakan ketegangan.
Krisis berawal pada 1 Oktober, ketika Faksi Hamas diduga menembak mati pemukim Yahudi di Tepi Barat di depan anak-anak mereka.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Indiden itu merupakan lanjutan dari bentrokan berulang di kompleks Al-Aqsha pada bulan September antara pasukan keamanan Israel dan pemuda Palestina.
Malki membuat komentar ini sesaat sebelum upacara pengibaran bendera Palestina di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di ibukota Austria, Wina, setelah bendera dikibarkan di markas besar PBB di New York pada 1 Oktobor.
Majelis Umum PBB pada telah mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan – keduanya memiliki status pengamat – di badan dunia bersama bendera dari negara-negara anggota. (T/P002/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya