Tel Aviv, MINA – Menteri Luar Negeri Palestina pada Ahad (7/11) mengecam penolakan Israel untuk membuka kembali konsulat Amerika Serikat untuk melayani warga Palestina di Yerusalem Timur.
Pekan lalu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan tidak ada tempat bagi konsulat AS untuk melayani warga Palestina di Yerusalem.
“Pernyataan Bennett adalah “ujian kritis bagi pemerintahan AS Joe Biden,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataannya. Anadolu Agency.
Kementerian Palestina meminta AS untuk tetap pada pendiriannya dalam membuka kembali Konsulat AS di Yerusalem untuk Palestina.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
“Sudah saatnya masyarakat internasional memimpin dalam menghormati kewajibannya dan memikul tanggung jawab hukum dan moral atas pendudukan dan pemukiman (Israel), serta berhenti memberikan kepercayaan pada Israel,” kata kementerian tersebut.
Pada 2019, Presiden AS periode 2015-2020 Donald Trump menutup Konsulat AS di Yerusalem Timur dan menggabungkannya dengan Kedutaan Besar AS setelah memindahkannya ke Yerusalem dari Tel Aviv.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk membuka kembali konsulat AS di Yerusalem Timur.
Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina di mana warga Palestina berharap Yerusalem Timur, yang sekarang diduduki oleh Israel, pada akhirnya dapat berfungsi sebagai Ibu kota negara Palestina. (T/R4/P1)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel