New York, 4 Dzulhijjah 1435/28 September 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al-Malki menekankan perlunya masyarakat internasional untuk tidak segan-segan bertanggungjawab melindungi rakyat Palestina.
Pernyataan Al-Malki itu disampaikan dalam pidatonya pada pertemuan multilateral tingkat menlu antara Kelompok 77 dan China, yang diselenggarakan pada sesi ke-69 Sidang Majelis Umum PBB di New York, Jumat (26/9).
“Waktunya telah tiba bagi masyarakat internasional untuk campur tangan melindungi rakyat Palestina dan menghadapi situasi di mana hak asasi manusia Palestina dilanggar dan infrastruktur negara Palestina dihancurkan oleh Zionis Israel” kata Al Malki seperti dilaporkan WAFA yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Masyarakat internasional harus menunjukkan kemauan politik yang nyata untuk mencari solusi bagi pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur di sisi satunya, hidup berdampingan dengan negara-negara lain secara damaidan aman,” ujarnya.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Al-Malki menggarisbawahi fakta bahwa agresi Israel dan pendudukan telah lama berlangsung akibat impunitas Israel, tanpa bertanggung jawab atas kejahatan yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestinayang melanggar hukum internasional.
Al-Malki juga bertemu dengan menlu Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Dalam pertemuan, itu ia mendesak negara-negara OKI untuk meminta Swiss, dalam kapasitasnya sebagai negara pelopor Konvensi Jenewa, agar bersedia menghadiri Konperensi Tingkat Tinggi Para Pihak di Jenewa.
Dia mengajak negara-negara OKI untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsa dan membantu proyek-proyek dana di Yerusalem yang akan memperkuat ketabahan rakyat Palestina. Dia juga menekankan pentingnya memboikot bisnis Israel yang membantu kubu pendudukan, terutama yang beroperasi di pemukiman ilegal.
Negara-negara ini diseru mendukung upaya Palestina ke Dewan Keamanan PBB guna menetapkan batas waktu untuk mengakhiri pendudukan Israel, katamenlu. “Kami tidak akan membiarkan pendudukan Israel, apartheid dan ketidakadilan terus berlangsung di negara kita.”
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
“Sekarang saatnya untuk mengakhiri pendudukan ini dan memungkinkan rakyat Palestina menikmati hak-hak dasar mereka dan mendirikan negara Palestina yang bebas, merdeka dan berdaulat di dalam batas-batas yang diakui secara internasional, di mana orang-orang Palestina akan menjadi sumber daya mereka. ” ujarnya. (T/P005/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu