Ramallah, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina Riyad al-Maliki mengutuk serangan baru-baru ini oleh pemukim Yahudi di kota-kota yang diduduki di Tepi Barat, menyebut mereka sebagai “terorisme terorganisir yang dilakukan oleh Negara Israel.”
Al-Maliki juga menuduh tentara Israel melindungi para pemukim.
“Tentara melindungi para pemukim yang dituduh melakukan teror, menyebarkan ketakutan, pembunuhan dan perusakan di tanah Palestina,” kata al-Maliki, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (29/6).
Ia mengatakan tujuan serangan oleh pemukim Yahudi adalah untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka guna memperluas proyek pemukiman ilegal.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Serangan para pemukim di wilayah pendudukan Tepi Barat dilakukan oleh negara Israel. Ini adalah terorisme terorganisir,” tambahnya.
Merasa frustrasi dengan pendekatan komunitas internasional, al-Maliki mengatakan “diplomat telah membuat pernyataan, tetapi itu tidak cukup.”
“Kami mengharapkan negara-negara yang menentang pendudukan untuk memutuskan hubungan dengan Israel, menerapkan sanksi, dan mengakui semua pemukim sebagai teroris ilegal,” katanya.
Menurut MEMO, sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal di 164 permukiman dan 116 pos terdepan di Tepi Barat yang diduduki. Di bawah hukum internasional, semua permukiman Yahudi di wilayah pendudukan dianggap ilegal.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Al-Maliki juga meminta masyarakat internasional, khususnya Pengadilan Kriminal Internasional dan lembaga yang kompeten untuk berperan dalam mencegah serangan pemukim.
“Palestina bekerja keras untuk melaporkan pernyataan pejabat pemerintah Israel dan serangan pemukim ke Pengadilan Kriminal Internasional, untuk mempercepat penyelidikan resmi atas kejahatan teroris Israel,” katanya.
Ia mencatat, beberapa pejabat Israel menggambarkan serangan terorganisir oleh para pemukim di Tepi Barat sebagai “terorisme nasionalis.”
“Tujuan dari pernyataan ini mungkin untuk melindungi institusi Israel di mata hukum internasional dan masyarakat internasional untuk menunjukkan bahwa ada perbedaan antara tindakan teroris yang dilakukan oleh para pemukim dan institusi negara,” katanya.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
“Palestina, bagaimanapun, tahu bahwa terorisme ada, dan tidak hanya dari para pemukim, tetapi juga dari negara,” katanya.
Al-Maliki juga mengatakan, serangan yang dilakukan oleh tentara Israel membuat wilayah itu terus-menerus dalam konflik.
“Kelanjutan dari situasi saat ini akan menyeret kawasan itu ke dalam perang agama,” dia memperingatkan.
“Masyarakat internasional perlu mengambil tindakan sebelum situasi mencapai titik tidak bisa kembali,” tegasnya. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)