New York, 13 Dzulhijjah 1436/27 September 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Perancis mengumumkan rencananya hadir dalam upacara pengibaran bendera Palestina di markas besar PBB di New York pekan depan, meskipun ada penentangan oleh rezim Israel dan Amerika Serikat (AS).
Di depan wartawan di markas besar PBB di New York, Laurent Fabius menyatakan, keikutsertaannya menghadiri acara tersebut, akan menggarisbawahi dukungan Perancis terhadap “solusi dua negara”.
“Kita tidak bisa membiarkan solusi dua negara berantakan di depan mata kita,” kata Fabius yang juga menghubungkan langkah itu sebagai upaya untuk memblokir penyebaran kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) di Palestina.
“Kami tidak bisa mengambil risiko melihat Daesh (ISIS) mengambil alih Palestina,” tambah diplomat tinggi Perancis itu, Press TV melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Otoritas Palestina telah mengundang ratusan pemimpin dunia untuk bergabung bersama Presiden Mahmoud Abbas pada upacara pengibaran bendera Palestina di PBB pada Rabu (30/9).
Perancis adalah di antara 119 negara yang mendukung resolusi PBB yang memungkinkan pengibaran bendera Palestina dan Vatikan di markas badan dunia itu, di samping bendera nasional 193 negara anggota PBB.
Palestina dan Tahta Suci memiliki status pengamat non-anggota di PBB.
Rezim Israel, AS, Kanada dan Australia adalah di antara delapan anggota PBB yang memilih menentang resolusi itu, suatu keputusan yang dinilai langkah simbolis yang tidak ingin melayani “upaya perdamaian”.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Sementara itu, Wakil Otoritas Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengatakan, upacara pengibaan bendera itu sebagai “hari yang mulia” yang akan menyoroti aspirasi rakyat Palestina untuk kenegaraan.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga berencana hadir dalam acara tersebut. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian