Menlu Qatar Desak Bentuk Mekanisme Arab Lawan Trump

Menteri Luar Negeri Mohammed bin Abdulrahman al-Thani (Foto: World Bulletin)

Doha, MINA – Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dalam pernyataanya pada Kamis (7/12), mendesak  pembentukan mekanisme Islam Arab untuk melawan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui (Yerusalem Timur) sebagai ibu kota Israel.

Berbicara kepada Al-Jazeera yang berbasis di Doha, Mohamed Al-Thani mengatakan, langkah-langkah kolektif harus diambil untuk mencegah AS dari keputusannya mengenai Al-Quds.

Dia juga menyerukan pembentukan mekanisme Arab untuk melaksanakan keputusan ini.

Diplomat tertinggi negara Teluk tersebut juga menyuarakan harapan bahwa negara-negara Arab dan dunia Islam membuat langkah konkret melawan sikap AS

Dia menggarisbawahi bahwa keputusan tersebut akan secara langsung mempengaruhi kepentingan dan masa depan kawasan tersebut.

Ia menekankan, masalah Al-Quds bukan hanya masalah rakyat Palestina, tapi juga seluruh ummat Islam di dunia.

Menurutnya, ini adalah isu yang berkaitan dengan pemerintah, pemimpin dan rakyat Palestina, juga dunia.

Sebelumnya Trump pada Rabu (6/12), mengumumkan keputusannya untuk mengakui Al-Quds sebagai ibu kota Israel.

Departemen Luar Negeri AS telah diberitahu untuk memulai persiapan untuk memindahkan kedutaan AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem (Al-Quds).

Langkah Washington memicu demonstrasi di wilayah Palestina yang diduduki, juga di Turki, Mesir, Yordania, Tunisia, Aljazair, Irak, Indonesia dan negara-negara Muslim lainnya.

Al-Quds tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina. Orang-orang Palestina berharap bahwa Al-Quds yang sekarang diduduki oleh Israel pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina masa depan. (T/R03/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.