Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, kembali menegaskan, isu Palestina terus menjadi salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia pada tahun ini.
Menurutnya, upaya itu merupakan salah satu kerja politik luar negeri dari empat prioritas utama diplomasi Indonesia yang dilakukan dalam empat tahun terakhir, yakni terus berkontribusi pada isu perdamaian dan isu kemanusiaan.
“Indonesia akan terus berada di barisan depan dalam membantu perjuangan rakyat Palestina,” tegas Menlu Retno dalam pernyataan pers tahunan yang disampaikan di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jakarta, Rabu (9/1).
Menlu menyatakan, Indonesia sangat prihatin dengan perubahan sikap beberapa negara yang bertentangan dengan berbagai resolusi PBB yang seharusnya dihormati dan menjadi dasar penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Keberpihakan Indonesia terhadap Palestina tidak pernah surut. Keberpihakan tersebut justru dipertebal pada tahun 2018 lalu,” imbuhnya.
Menlu Retno memaparkan peranan dan keberpihakan Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina diantaranya Indonesia melipatgandakan kontribusi untuk UNRWA serta untuk pertama kalinya Badan Zakat Indonesia (BAZNAZ) melakukan kerja sama dengan UNRWA dan Jordan Hashemite Charity Organization membantu pengungsi Palestina.
Selain itu, untuk pertama kalinya secara masif 50 universitas di Indonesia bersama-sama melakukan kerja sama menyediakan beasiswa untuk pelajar Palestina.
Untuk pertama kalinya pilot Palestina dididik di Indonesia. Kemudian untuk pertama kalinya MUI berencana membangun rumah sakit di Hebron.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Sementara itu, bantuan ke Gaza termasuk desalinasi air akan ditingkatkan.
Keberadaan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, yang pembangunannya berasal dari masyarakat Indonesia sudah berdiri dua lantai dan beroperasi hampir enam tahun.
Kini rumah sakit yang pembangunananya diinisiasi oleh lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Commitee (MER-C) dan dibangun oleh para relawan dari Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia itu menjadi rujukan bagi warga Gaza untuk berobat. Ibaratnya semua orang yang ada di wilayah utara jalur Gaza bertumpu harapannya kepada rumah sakit ini.
Selain itu, Menlu Retno juga mengatakan, keberadaan Konsul Kehormatan Indonesia di Ramallah telah berkontribusi pada upaya meningkatkan hubungan ekonomi dengan Palestina. Dalam hal ini, fasilitasi perdagangan diberikan kepada beberapa produk Palestina ke pasar Indonesia.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Bagi Indonesia, solusi dua negara adalah satu-satunya solusi. Upaya perdamaian harus tetap dilakukan pada koridor solusi dua negara,” ujarnya.
Pada tahun ini, isu Palestina akan menjadi prioritas Indonesia dalam keanggotaannya di Dewan Keamanan PBB. Indonesia akan memegang presidensi Dewan Keamanan pada Mei 2019 dan pertengahan 2020.
“Tim DK PBB di PTRI (Perwakilan Tetap Republik Indonesia) New York telah diperkuat sejak Oktober 2018. Isu terkait pemeliharaan perdamaian; pemberantasan terorisme; sinergi antara organisasi kawasan dan PBB; serta Palestina menjadi prioritas Indonesia,” tambahnya.(L/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu