Vientienne, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengajak negara-negara anggota ASEAN dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk berkolaborasi mencegah dan memberantas wabah virus corona atau Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di kawasan.
“Wabah COVID-19 telah menjadi tantangan global yang tidak mengenal batas negara, kita tidak memiliki pilihan lain kecuali berkolaborasi,” ujar Retno dalam pertemuan Khusus Menlu ASEAN-RRT di Vientienne, Laos, Kamis (20/2).
Hingga kini, virus yang berasal dari kota Wuhan, provinsi Hubei, RRT itu telah menewaskan 2.128 pasien dan menginfeksi 75.727 orang secara global, termasuk empat Warga Negara Indonesia (WNI) kru Kapal Pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang.
Dalam pertemuan itu, Menlu RI secara khusus menyampaikan tiga langkah penting untuk meningkatkan kolaborasi negara di Kawasan.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Pertama, koordinasi erat antara negara di Kawasan untuk mencegah mengontrol dan meminimalkan dampak wabah COVID-19 merupakan langkah penting.
“Pertukaran informasi antara negara ASEAN-RRT sangat esensial,” ujar Retno.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengusulkan adanya jalur komunikasi hotline antara ASEAN-RRT untuk melakukan pertukaran informasi terbaru.
Kedua, mekanisme ASEAN-RRT dalam menghadapi krisis wabah endemic seperti COVID-19 harus diperkuat.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Kemampuan mekanisme ASEAN-RRT dalam mengatasi wabah SARS tahun 2003 memberikan pelajaran berharga bagi ASEAN dan RRT dalam menghadap wabah COVID-19 ini,” jelasnya.
Indonesia juga mengusulkan pembentukan ASEAN-China Ad-Hoc Health Ministers Joint Task Force.
Menurut Menlu RI, Task Force itu dapat memfokuskan kerja sama untuk pertukaran informasi dan data khususnya penanganan wabah COVID-19, pertemuan tim ahli dan mendorong riset dan produksi bersama untuk deteksi virus dan vaksin.
Ketiga, memperkuat strategi komunikasi menjadi sebuah keharusan.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
“Komunikasi dan edukasi publik terkait wabah COVID sangat penting untuk mencegah kepanikan dan kebingungan masyarakat akibat wabah ini,” tegas Menlu RI.
Narasi publik yang akurat dan kampanye yang terkoordinasi akan memberikan kepercayaan dan sentimen publik yang baik untuk mencegah stigmatisasi dan meminimalkan berita bohong atau hoaks yang hanya akan memperburuk situasi.
Dalam kesempatan ini Retno juga menyampaikan, Indonesia siap berbagi pengalaman dalam penanganan wabah dan penyakit tropis.
“Saya ingin sekali lagi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah RRT atas fasilitasi terhadap pemulangan 237 WNI dari Provinsi Hubei dan Kota Wuhan,” ujar Menlu RI.
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Pemulangan 237 WNI dari Provinsi Hubei dan Kota Wuhan telah dilaksanakan tanggal 1 Februari 2020. (R/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon