Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu RI Akan Hadiri Bali Process di Australia

Nidiya Fitriyah - Senin, 21 Agustus 2017 - 16:18 WIB

Senin, 21 Agustus 2017 - 16:18 WIB

169 Views ㅤ

 

Jakarta, MINA –  Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L.P Marsudi akan menghadiri Bali Process Government and Bussines Forum yang akan diselenggarakan di Perth, Australia, 24-25 Agustus.

“Acara tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil Bali Process ke-6 yang menyatakan perlunya sektor swasta dalam menangani masalah migrasi ireguler, penyelundupan manusia dan perdagangan orang,” ujar  Juru Bicara Kementerian Luar Negeru (Kemlu) RI Arrmanatha Nasir kepada wartawan, Senin (21/8).

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Ia mengatakan, dalam forum tersebut Indonesia berharap dapat menggandeng dan melihat bagaimana peran sektor swasta dalam menghadapi kejahatan terhadap manusia.

Sementara itu, Direktur Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata Kemlu RI, Grata Endah Werdaningtyas mengatakan,” Sejauh ini dari 45 negara yang diundang termasuk tiga negara observer dan tiga organisasi internasional, 38 diantaranya sudah mengkonfirmasi kehadiran di forum tingkat menteri maupun wakil menteri.”

Grata menjelaskan, sebanyak 30 bussines leader juga akan mengkuti forum tersebut.

“Mereka secara sukarela akan bekerja sama serta menciptakan sinergi dengan pemerintah dalam mengatasi permasalahan perdagangan manusia, migrasi ilegal dan penyeludupan manusia,” tuturnya.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Bali Process dibentuk pada tahun 2002 atas inisiatif Indonesia dan Australia untuk merespon maraknya penyelundupan manusia, perdagangan orang dan kejahatan lintas negara terkait.

Sampai saat ini terdapat 45 negara / daerah administratif serta tiga organisasi internasional yang menjadi anggota Bali Process.

Selain itu, terdapat 18 negara dan 10 organisasi internasional yang bertindak sebagai observer.(L/R04/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Indonesia
Internasional
Indonesia