Menlu RI Bahas Upaya Pererat Kemitraan dengan Negara-Negara Afrika

Foto: Kemlu RI

Nusa Dua, Bali, MINA – Menteri Luar Negara (Menlu) RI Retno L.P Marsudi mengadakan pertemuan dengan rekannya beberapa Menteri Luar Negeri negara di sela-sela pertemuan -Africa Forum (IAF) 2018 pada 10-11 April di Nusa Dua, Bali.

Pertemuan tersebut dilaksanakan untuk mewujudkan komitmen Indonesia mempererat kemitraan Indonesia dan negara-negara Afrika.

Beberapa pertemuan tersebut antara lain, pertemuan bilateral Menlu RI dengan Menlu Madagaskar Henry Rabary-Njaka. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Madagaskar menyampaikan rencana pembukaan kedutaan besarnya di Indonesia. Selain di bidang politik, peningkatan di bidang ekonomi kedua negara juga dibahas.

“Menlu. Madagaskar juga mengatakan, dapat menyediakan lahan hingga seluas 10.000 m2 untuk perkebunan kelapa sawit Indonesia. Berbagai upaya peningkatan kerjasama ekonomi juga turut dibahas, antara lain di bidang standarisasi pertanian, energi, dan infrastruktur,” ujar  . Demikian keterangan pers Kemlu RI yang diterima MINA.

Selanjutnya, Menlu RI mengadakan pertemuan dengan Menlu Kamerun, Lejeune Mbella Mbella. “Kami sepakat untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang termasuk pertanian, energi, dan infrastruktur”, demikian disampaikan Menlu RI sesaat setelah pertemuan tersebut berlangsung. Hal lain yang juga disepakati adalah peningkatan kerjasama pemberdayaan generasi muda di kedua negara.

Menlu RI juga telah menandatangani Perjanjian Bebas Visa untuk Paspor Diplomatik dan Dinas dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Mozambik, Regendra de Sousa. Kedua Menlu berharap hubungan antara Indonesia dan Mozambik dapat meningkat dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut.

Sementara itu untuk mendukung berbagai upaya peningkatan kerjasama dengan negara-negara Afrika, Menlu RI dan Menteri Keuangan RI telah meluncurkan dan menandatangani buku “Road to Africa: Kajian Potensi Ekonomi dan Risiko Negara Negara Benua Afrika”. Buku tersebut disusun secara bersama oleh Indonesia Eximbank dan Direktorat Afrika, Kemlu.

Secara umum, buku tersebut berisi data riset dan kajian mengenai potensi ekonomi negara-negara Afrika yang dapat digunakan oleh pelaku usaha dan pemangku kepentingan untuk melihat peluang kerjasama antara Indonesia dengan negara Afrika. Termasuk pula di dalamnya adalah identifikasi potensi, peluang dan risiko negara tujuan, termasuk dari sisi pembeli.

Buku ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha mengenali dan memetakan negara-negara Afrika yang menjadi fokus utama ekspor Indonesia dalam lima tahun ke depan, yaitu 2017-2021.(R/R04/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)