Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan kekhawatiran yang mendalam atas situasi di Tepi Barat dalam pernyataan nasional pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat, Rabu (29/11).
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno mempertanyakan jumlah tawanan yang dibebaskan Israel sama banyaknya atau kurang lebih sama dengan penangkapan baru di Tepi Barat.
“Pertanyaannya adalah apa gunanya?,” kata Retno dalam konferensi pers video dari New York, Kamis (30/11).
Menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dan Otoritas Urusan Tahanan, pasukan Israel menangkap 35 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dalam 24 jam terakhir, termasuk seorang anak berusia 12 tahun.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
PPS menyebut, jumlah total orang yang ditangkap sejak 7 Oktober 2023, kini lebih dari 3.325 orang Palestina.
Sementara mengenai Gaza, Menlu mengatakan, Indonesia menyambut baik jeda kemanusiaan yang berlangsung saat ini, namun hal ini tidak cukup karena masih sempit dan rapuh untuk betul-betul membuat situasi Gaza lebih baik secara berkesinambungan.
Indonesia mendorong genjatan senjata permanen dalam perang di Gaza agar nyawa dapat diselamatkan dan bantuan dapat di berikan. (L/RE1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon