New York, MINA – Dengan 1,8 miliar generasi muda di dunia yang merupakan seperempat penduduk dunia dan memiliki kekuatanserta jejaring global melalui teknologi sosial media, generasi muda adalah agen perdamaian.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi, pada Pertemuan Tingkat Menteri “UN Alliance of Civilizations Group of Friends” di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York, AS, Jumat (22/9). Demikian keterangan pers Kemlu RI yang diterima MINA.
Pertemuan yang bertajuk “Youth Engagement: The Nexus to Building Inclusive Societies and Sustaining Peace” ini membahas tentang peran generasi muda dalam perdamaian.
Pada pertemuan itu, Menlu Retno mengingatkan, generasi muda tengah terancam oleh paham radikalisme dan ekstrimisme, bahkan terorisme. Dalam kaitan ini, Menlu RI mengingatkan bahwa kita semua berkewajiban untuk melindungi generasi muda.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Kita harus lebih mendengarkan suara mereka. Kita harus bijak memenuhi kebutuhan mereka”, ujar Menlu Retno.
Menlu juga menyampaikan tiga poin penting dalam memastikan peran generasi muda sebagai agen perdamaian. Pertama, pendidikan adalah kunci yang sangat vital. Kedua, generasi muda harus terus diberikan dorongan dan akses untuk berpartisipasi dan berkontribusi terhadap masyarakat. Ketiga, kita perlu menciptakan masyarakat yang adil, inklusif, dan damai.
Ia juga menjelaskan berbagai kebijakan dan aktvitas diplomasi dalam memajukan peran pemuda sebagai agen perdamaian, diantaranya menjadi tuan rumah berbagai forum pemuda di tingkat regional dan global.
Di akhir pernyataannya, Menlu RI menandaskan,” Dengan 65 juta generasi muda, Indonesia terus berkomitmen untuk berkontribusi lebih besar”.(R/R04/RS1)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan