Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi pada Kamis (21/3) membuka Forum Kerjasama Indonesia-Pasifik Selatan atau Indonesia South Pasific Forum (ISPF) dalam rangka meningkatkan peran dan kehadiran Indonesia di Pasifik Selatan.
Sebanyak 15 negara dan teritori Pasifik Selatan, termasuk Indonesia menghadiri forum tersebut. Retno juga mengingatkan, forum dengan tema “Our Future: Share Ocean, Share Prosperity” tersebut merupakan pembuka era baru kerjasama Indonesia dengan negara dan teritori kawasan Pasifik Selatan.
“Kami percaya bahwa ISPF telah berhasil meningkatkan persahabatan Indonesia, kerjasama Indonesia dengan dengan negara Pasifik Selatan, serta memperluas koneksi, persaudaraan sebagai pembuka era kerjasama baru antara Indonesia dan negara Pasifik Selatan,” Jelas Retno dalam pers statement bersama di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jl. Pejambon, Jakarta Pusat.
Retno mengatakan, forum bersejarah tersebut memiliki dua arti penting, yang pertama sebagai platform dialog untuk memperkuat kerjasama konkret perdagangan, mengurangi hambatan perdagangan, investasi serta teknis dan peningkatan kapasitas serta pembangunan.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
Kedua meningkatkan saling pengertian sebagai sesama negara kepulauan yang memiliki latar belakang budaya dan tantangan yang sama antara lain: isu perubahan iklim, kemaritiman dan pengembangan wilayah pesisir.
Rangkaian forum Indonesia-Pasifik Selatan memiliki beberapa agenda seperti pertemuan antara perwakilan pemerintah yang akan fokus pada isu konektivitas dan ekonomi kelautan. Selain itu, para pengusaha akan mengadakan pertemuan bisnis secara paralel hari ini.
Sementara itu, perwakilan pemerintah dari beberapa negara yang hadir di forum tersebut mengapresiasi peran dan kinerja Indonesia terhadap negara-negara kawasan Pasifik Selatan, seperti Fiji, Samoa, Tuvalu, Kiribati, dan lainnya.
Salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Papua Nugini Rimbink Pato. “Indonesia merupakan negara tetangga dan sahabat yang sangat memerhatikan kawasan Pasifik. Papua Nugini mengapresiasi peran Indonesia ini,” kata Pato dalam pidatonya di pembukaan.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Pato juga memuji keberagaman Indonesia dan sistem demokrasi yang dimiliki Indonesia. Ia meminta agar Indonesia dapat menularkan ini kepada negara-negara di Pasifik Selatan. (L/Sj/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam