Rio de Janeiro, MINA – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri (Foreign Ministers’ Meeting/FMM) negara-negara BRICS di Rio de Janeiro, Brasil. Dalam forum itu, Sugiono menyoroti berbagai tantangan global, termasuk situasi kemanusiaan yang kritis di Gaza.
Pada sesi pertama pertemuan, yang berjudul “Peran BRICS dalam Menghadapi Krisis Global dan Regional serta Mendorong Perdamaian dan Keamanan”, Sugiono menegaskan bahwa BRICS harus mengambil peran yang lebih aktif dan konstruktif dalam mendorong perdamaian dunia.
“Situasi di Gaza mencerminkan kegagalan masyarakat global dalam menegakkan hukum humaniter internasional. BRICS harus terdepan dalam memperjuangkan hukum internasional. Penegakan hukum harus adil, konsisten, dan tanpa standar ganda. Tidak ada seorang pun yang kebal hukum,” tegasnya, mengutip pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (29/4).
Sugiono menggarisbawahi bahwa tindakan sepihak dan pelanggaran hukum internasional hanya memperdalam ketidakpercayaan dan ketimpangan global. Ia menyerukan perlindungan terhadap lembaga hukum internasional dari penerapan hukum yang selektif dan campur tangan politik.
Baca Juga: OKI Apresiasi Al-Qur’an Bahasa Isyarat Gagasan Indonesia
“Kita harus melindungi lembaga hukum internasional dari penegakan hukum yang selektif dan campur tangan politik. Perintah dan fatwa Mahkamah Internasional harus dihormati. Dewan Keamanan PBB harus diberi kewenangan untuk melaksanakan mandatnya secara efektif,” tambah Sugiono.
Sebagai anggota tetap BRICS, Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat tatanan dunia yang damai, adil, dan berbasis hukum internasional. Sugiono juga mendorong BRICS untuk menunjukkan kepemimpinan yang lebih kuat dalam menyelesaikan konflik regional dan global, termasuk di Gaza.
Pertemuan ini memperkuat pandangan bahwa BRICS memiliki peran strategis dalam mendorong reformasi di tingkat global dan mendukung upaya multilateral untuk mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan. [Mj]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Organisasi Advokasi Muslim Serukan Menteri Israel Ben-Gvir Diusir dari AS