Abu Dhabi, MINA – Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengingatkan kepada negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk terus mendukung terciptanya perdamaian di Palestina.
“Saya ingin mengingatkan kembali anggota OKI mengenai pekerjaan kita yang belum selesai, yaitu isu Palestina, yang situasinya semakin memburuk,” tegas Menlu RI dalam pernyataannya di Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-46 OKI di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Jumat (1/3).
“Tidak ada pilihan lain bagi OKI selain memberikan dukungan nyata, solid dan konkrit bagi perjuangan kemerdekaan Palestina,” katanya.
Dalam kaitan ini, Menlu RI menyampaikan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamaan PBB akan terus memberikan dukungan penuh dan konkrit bagi perjuangan Palestina.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Setelah pertemuan OKI di Abu Dhabi, Menlu RI akan ke Amman, Jordan, untuk menyampaikan bantuan keuangan Indonesia kepada UNWRA, bantuan desalinasi air untuk di Gaza, dan membuka kegiatan peningkatan kapasitas bagi para pengungsi perempuan Palestina di Jordan.
Sekali lagi Menlu Retno menegaskan, “satu-satunya pilihan bagi OKI adalah untuk memperkuat solidaritas dan dukungan konkrit bagi Palestina”.
KTM ke-46 OKI diselenggarakan di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi pada 1-2 Maret 2019 dan mengusung tema “Fifty Years of Islamic Cooperation: Roadmap for Prosperity and Development”. Pada pertemuan ini, keketuaan KTM beralih dari Bangladesh ke Persatuan Emirat Arab. Pertemuan akan mengesahkan lebih dari 130 rancangan resolusi yang terkait kerja sama OKI mengenai berbagai isu.
Dalam pertemuan ini, Indonesia juga akan mengajukan tiga rancangan resolusi terkait dengan pembentukan OIC Contact Group for Peace and Dialogue; Islamic Office for the Boycott of Israel; dan terkait Pakta Global mengenai Migrasi.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Selain itu, Indonesia juga akan mengajukan rancangan resolusi tahunan mengenai pertemuan pertama Badan Pengawas Obat OKI yang telah diselenggarakan di Jakarta pada bulan November 2018 serta peran dan bantuan Indonesia dalam krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar. (R/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)