Menlu RI Kunjungi Camp Pengungsi di Perbatasan Bangladesh dan Myanmar

Kunjungan Menlu RI ke camp pengungsi Kutupalong di perbatasan Bangadesh dan Myanmar. (foto: Kemlu)

Ukhiya, 20 Rabi’ul Awwal 1438/20 Desember 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi mengunjungi camp pengungsi di perbatasan Bangladesh-Myanmar, Senin (20/12).

“Kondisi para pengungsi cukup memprihatinkan, masyarakat internasional harus dapat lakukan lebih untuk membantu para pengungsi,” demikian disampaikan Menlu RI di Ukhiya, Cox’s Bazar, Bangladesh setelah mengunjungi camp pengungsi Kutupalong.

Keterangan pers Kemlu RI memberitakan, kunjungan ke camp pengungsi Kutupalong bertujuan untuk melihat langsung situasi dan kondisi para pengungsi Muslim di perbatasan Bangadesh dan Myanmar.

Menlu RI juga merupakan Menlu pertama yang mengunjungi camp tersebut sejak meningkatnya ketegangan di , 9 Oktober 2016 lalu.

Saat berada di camp pengungsi, Menlu RI mendengarkan berbagai cerita langsung dari para pengungsi mengenai pengalaman dan perjalanan mereka sehingga sampai di camp tersebut Menlu RI juga melakukan peninjauan ke tempat-tempat tinggal sementara dan tempat ibadah para pengungsi yang jumlahnya mencapai sekitar 19,000 orang di dalam camp.

“Dari cerita dan pengalaman para pengungsi, terlihat kompleksitas permasalahan di Rakhine State. Namun demikian, apapun penyebab mereka hadir di camp Kutupalong, mereka hidup dengan kondisi yang sangat minim, dan sebagai sesama manusia kita harus berupaya lebih keras lagi untuk membantu mereka,” tutur Menlu RI.

Menlu RI menyampaikan bahwa keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia baik dari Pemerintah Bangladesh, UNHCR, IOM dan negara lainnya yang membantu telah menjadi tantangan untuk memenuhi kepbutuhan para pengungsi.

“Penyelesaian masalah pengungsi harus dilakukan di negara asal. Untuk itu langkah yang sedang dilakukan Pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan permasalahan secara inklusif di Rakhine State perlu untuk terus didukung,” tegasnya.

Selain itu, kepada Menlu Bangladesh, Menlu Retno kembali menekankan pentingnya hubungan, komunikasi dan koordinasi yang baik antara Bangladesh dan Myanmar, dalam mengatasi masalah pengungsi di perbatasan.(T/P008/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)